Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Wae Rebo, Kampung di Atas Awan yang Memikat Hati

Diperbarui: 15 Juni 2023   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis dengan latar belakang Desa Wae Rebo (Dokumentasi Asita)

Mendapat kesempatan ke Pulau Flores, NTT apabila badan masih sehat untuk berjalan di jalan setapak dan trekking naik turun lembah ke Kampung Wae Rebo wajib dikunjungi. 

Sebagai salah satu desa di atas awan wisata Indonesia, menjadi tujuan wisata utama yang wajib dikunjungi selama di Flores selain berkunjung ke Pulau Komodo dan ke Danau Kelimutu.

Kampung Wae Rebo merupakan sebuah kampung adat yang pernah mendapatkan penghargaan dari UNESCO karena rumah tradisional Mbaru Niang, di Wae Rebo sangat menjaga kelestarian adat budayanya. Liburan sangat asyik bersama teman-teman atau keluarga kalau bisa bareng trekking ke sini.

Wae Rebo yang terkenal dengan tempat wisata kampung adat di atas awan sudah lama ingin saya datangi. Selama ini selalu mendapat informasi kalau jalan ke sana harus siap fisik karena jalannya perlu waktu tempuh empat jam sepanjang 9 kilometer.

Saya berdua bersama teman sesama backpacker, Mbak Ria melakukan perjalanan dengan berjalan kaki selama 4 jam karena banyak waktu istirahat setiap seperempat jam berjalan dengan banyak berhenti untuk mengambil nafas panjang.

Suasana dalam rumah adat Wae Rebo (Dokumentasi Asita)

Untung guide sekaligus porter barang Pak Alex, sangat sabar menanti emak-emak yang sering berhenti untuk beristirahat selama perjalanan trekking ke Wae Rebo.

Untuk mencari guide di Desa Denge, yaitu desa terakhir untuk tempat parkir mobil dan motor kita bisa bertanya kepada masyarakat siapa saja yang bisa antar ke Kampung Wae Rebo. Karena syarat untuk turis masuk Waerebo harus diantar guide sekaligus porter lokal. 

Saya bisa merekomendasikan Pak Alex karena orangnya ramah, ringan tangan, dan kuat membawa barang-barang wisatawan.

Sepanjang perjalanan Pak Alex tidak membuat terburu-buru mengikuti alur jalan saya yang memang harus pelan-pelan berjalan di jalur setapak yang berkerikil dan sekali-sekali perlu melompati akar-akar pohon yang melintang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline