Jika kita berbicara soal tujuan pariwisata di Banyuwangi, Jatim pasti yang terbayang dalam benak kita adalah kawah Gunung Ijen dan sabana Baluran. Karena dua tempat tersebut yang paling tersohor sebagai tujuan wisata utama Banyuwangi.
Banyuwangi seolah menyembunyikan potensi alam yang memancing rasa penasaran untuk ditelusuri. Terletak di bagian selatan Banyuwangi ada potensi pariwisata hutan mini yaitu De Djawatan Benculuk.
Lokasi tepat di tengah kota Kecamatan Benculuk, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Tetapi lokasi kawasan hutan pohon trembesi yang sudah tua usianya tersebut baru viral sekitar lima tahun terakhir ini saja.
Pohon trembesi merupakan hutan lindung milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Awalnya areal tersebut adalah tempat penimbunan kayu dari zaman Belanda. Tetapi sejak tahun 1962 sudah tidak dipakai.
Lokasi awal dibuat sebagai tempat penimbunan kayu jati karena naungan daun trembesi melindungi kayu dari panas dan hujan secara langsung. Dulunya kayu diangkut dari hutan lewat lori dan kemudian diangkut ke pelabuhan lewat kereta sampai ke pelabuhan
Pepohonan tua yang tumbuh rindang dan berjejer tumbuhnya menjadi sebuah pemandangan tersendiri yang sangat eksotis.
Ada ratusan pohon yang sudah berumur sekitar 100--150 tahun. Pohon tersebut memiliki batang dengan keliling antara 400-500 centimeter. Jika keliling pohon 400 cm, maka diameternya bisa 1,5---2 meter.
Ketika saya mencoba memeluk salah satu pohon yang paling tua, memang terasa sangat kokoh dan lebar pohonnya tangan saya tidak sampai ke tengah pohon saja.