Nama DSP Likupang adalah tujuan wisata di Sulawesi Utara yang masih berupa alam liar asing terdengar asing di telinga.Apabila bisa mendapat kesempatan berkunjung ke Likupang yang merupakan salah satu destinasi super prioritas yang berada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, saya ingin merasakan snorkeling di sana.
Saya juga ingin, menikmati pantainya yang indah di lokasi yang berbeda di Pantai Paal dan Pantai Pulisan.Bentang pasir putih dengan laut biru yang bersih nan jernih cocok untuk dinikmati sambil snorkeling, diving, atau sekadar bermain air dan berjemur menikmati matahari tropis.
Selain dua pantai tadi, ada juga pulau-pulau eksotis yang wajib disambangi yaitu Pulau Lihaga dan Pulau Gangga. Dua pulau yang saling berdekatan ini memiliki keindahan yang eksotis. Pulau sepi dengan ombak tenang dan kehidupan bawah laut yang masih asri, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Sebagai destinasi yang masih terus berbenah diri untuk perbaikan fasilitas dan kebutuhan wisata lainnya, kawasan Likupang hingga kini masih terus dikembangkan. Selain pembangunan resor kelas menengah dan premium, kawasan Likupang juga didukung oleh pondok wisata atau homestay di sejumah tempat, seperti di Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Kinunang, Desa Bahoi, dan Desa Pulau Gangga.
Dengan banyaknya homestay yang dikembangkan diharapakan wisatawan kelas backpacker bisa mmendapatkan fasilitas yang bagus dengan biaya perjalanan yang miring
Kuliner Likupang yang berbeda rasa dan rupa dengan makanan yang ada di Jawa. Bila saya bisa mengunjungi Likupang, saya ingin, mencicip berbagai macam masakan yaitu ikan dalam bubur manado atau tinutuan, cakalang fufu, milu siram, pisang goroho goreng sambal roa, lalampa dan panada. Konon katanya pisang goreng dengan sandingan sambal roa menjadi makanan favorit di Likupang.Saya yang sangat suka kue pisang goreng, membayangkan bisa merasakan pisang goreng sambal roa.
Terus terang di masa pandemi ini, saya sengaja tidak melakukan wisata jalan-jalan ke luar negeri. Selain karen adanya karantina selama lima hari di tanah air setelah traveling ke luar negeri.
Karena niat saya ingin menjejakan kaki , di DSP Likupang. Juga ingin terus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku yaitu lindungi diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai secara ketat.
Selama traveling di masa pandemi saya selalu membawa masker berlebih, pencuci tangan alkohol, dan berusaha menjaga jarak dengan orang lain mulai di Bandara Soekarno Hatta, yaitu mulai chek in sampai menunggu boarding, saya sengaja selalu menjaga jarak.