Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Membuat Pupuk Kompos Sendiri untuk Membantu Terwujudnya Indonesia Mencapai Net-Zero Emissions di Tahun 2060

Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

teras rumahku penuh dengan tanaman untuk mengurangi emisi karbon (dok asita)

Sejak mengambil pensiun dini dari pekerjaan , saya memutuskan untuk lebih banyak waktu berkebun di rumah. Meski halaman rumah tidak terlalu luas tapi merawat tanaman menjadi hal yang mengasyikkan dan menyenangkan. Juga tanaman hias yang di taruh  di teras rumah bisa  mempercantik tampilan ruang.

Beberapa orang teman mulai menyukai berkebun di rumah karena bisa mengisi waktu luang selama karantina karena adanya pandemi. Tapi berkebun tidak hanya sekadar menghilangkan stress, berkebun di rumah bisa menjadi aktivitas pengembangan kreativitas yang menyenangkan. Melihat tunas daun tumbuh baru setiap harinya juga membuat hati bahagia.

Kebetulan hobi saya berkebun ini menjadi salah satu faktor mengurangi  produksi emisi karbon. Selain melakukan penghijauan di perumahan dan berfungsi juga menekan emisi karbon  dengan mengurangi konsumsi energi kotor untuk mewujudkan impian Indonesia  mencapai Net-Zero Emissions (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060.

Semoga segera terwujud Net Zero Emissions Indonesia di tahun 2060 (dok PT Indika Energy)

Saya berusaha membantu pemerintah mencapai Net Zero Emissions dengan mulai dari diri sendiri di rumah dengan berkebun dan membuat pupuk kompos sendiri dari pembuangan sampah organik sayur serta buah.Saya  mempraktekkan Net-Zero Emissions karena hobi berkebun sejak muda  mewarisi hobi ibu saya almarhum yang suka merawat tanaman.

Pupuk kompos merupakan jenis pupuk yang dibuat dengan cara mendaur ulang sampah. Contoh sampah dari sisa potongan sayur, kulit buah, dan  daun kering yang jatuh di halaman tiap hari saya kumpulkan di tempat  sampah khusus sampah.

Saat dibuang, sampah organik menghasilkan gas metana yang berpotensi jadi gas rumah kaca. Hal itu bisa dihindari dengan mengolahnya menjadi pupuk organik. Membuat pupuk organik sendiri bisa mengurangi 25% hingga 50% sampah organik sehingga produksi gas metana pun berkurang.

Pupuk kompos berguna untuk menambah zat organik dalam tanah sehingga tanaman bisa tumbuh lebih subur. Selain itu, pupuk kompos juga mampu menyeimbangkan pH tanah, mengontrol suhu tanah, mengurangi erosi tanah, dan membantu tanaman menyerap nutrisi di sekitarnya dengan lebih maksimal.

tanaman bungaku kuping gajah sangat subur karena pemberian pupuk kompos bikinan sendiri (dok asita)

Selain itu, membuat pupuk kompos   bisa membuat saya berhemat dana untuk  untuk membeli pupuk dari toko supaya tanaman lebih tumbuh dengan subur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline