Merayakan halloween di negara Amerika Serikat ternyata cukup sederhana. Anak-anak saling kunjung di rumah tetangga dan berbagi permen atau snack.
Kebetulan tepat tanggal 31 Oktober saya menginap di rumah keponakan Ari Sufiati di daerah Morgan Hill California. Pulang kantor, Ari sudah menyiapkan permen dan snack di nampan besar di balik pintu utama.
Anak-anak balita diantar orangtuanya dengan kostum unik dan menyeramkan seperti memakai baju dinosaurus, Star Wars, Dragon, tengkorak, mengetuk pintu rumah tetangga sambil teriak "Happy Hallowen!"
Ambil permen
Setelah pintu rumah dibuka anak-anak akan teriak "Trick or tread," artinya mau kami jahilin atau beri permen?
Tuan rumah akan membuka pintu rumahnya sambil teriak tread artinya ambil permennya. Lalu anak-anak dengan semangat memilih permen yang sudah disiapkan oleh tuan rumah.
Keponakanku Ari Sufiati yang menetap di kawasan hunian Morgan Hill California sejak sore hari sudah mempersiapkan permen dan snack di baki yang disiapkan di balik pintu.
Berbeda dengan suasana di Jakarta yang perayaan Halloween diisi dengan pesta kostum dan makan-makan mewah di club atau hotel. Ternyata perayaan Halloween di Amerika Serikat yang sebenarnya adalah saling silaturahmi dengan tetangga seperti suasana Lebaran di tanah air.
Antar tetangga saling mengucapkan Happy Halloween sambil mengawasi anak- anak nya mengetuk pintu-pintu tetangganya. Orangtua yang mengantar juga ikut memakai make up ala Halloween.
Sedangkan anak-anak yang remaja di usia SMA, mereka berjalan berkelompok mengetuk pintu-pintu tetangga dengan kostum make up yang menakutkan mirip dracula.
Jadi perayaan Halloween yang awalnya adalah untuk menghormati arwah leluhur dan rasa syukur mengakhiri musim panas. Bukan acara hura-hura seperti yang dilakukan sebagian masyarakat Jakarta dengan pesta bertema Halloween.