Kreativitas dalam cita rasa tradisional seakan tidak ada habisnya. Sepotong tahu goreng bisa diolah dengan berbagai varian dan sekarang yang lagi trending di Banyuwangi adalah tahu walik goreng.
Sebelumnya tahu goreng sudah dikenal mulai tahu sumedang, tahu bumbu petis, tahu goreng ditumis atau tahu telor. Tapi kreativitas warga Banyuwangi mulai merebak dengan adanya pilihan camilan tahu walik.
Tahu walik "Madu Wangi" milik Pak Didiek di Sasak Perot adalah salah satu penjual tahu yang lagi laris manis di Banyuwangi. Untuk membeli tahu walik, di jam sibuk pembeli terpaksa antri bersaing dengan tukang ojek online yang antri juga.
Setelah pernah gagal dengan bisnis ikan, Didiek berusaha bangkit dalam bisnis kuliner.
Berawal dari inovasi mencoba beberapa bulan tanpa lelah mencoba isi varian tahu walik berupa percobaan ukuran berat ayam dan tepung untuk tahu walik akhirnya ditemukan ukuran yang pas dan disukai pembeli.
Tahu walik adalah tahu goreng yang dibalik cara penggorengannya dan diisi lebih dahulu dengan adonan ayam giling berbumbu yang membuat lezat.
Sekarang varian tahu walik ada beberapa jenis mulai tahu walik banjir, rujak cemplung dan rujak petis yang semuanya ada unsur tahu walik.
Semua meja hampir terisi penuh ketika saya datang menjelang makan siang. Dengan didampingi Pak Didiek saya mencoba makan tahu walik yang terasa gurih.
Sudah tujuh tahun berjualan sekarang telah memiliki tiga cabang di Banyuwangi dan Genteng.
Didiek mengakui sudah banyak penjual tahu walik sekarang ini di Banyuwangi tapi dia tetap menjaga rasa dan kualitas. Untuk itu diperlukan menu khusus dengan sesuatu yang khas makanya ada menu tahu walik banjir yaitu tahu walik yang diberi bumbu berkuah dari gula merah dan petis yang membuat enak.
Tamu-tamu dari luar kota Bupati Banyuwangi, Azwar Anas juga sering dijamu dengan suguhan tahu walik ini.
Cara membuat tahu walik sebenarnya cukup mudah. Tahu putih digoreng setengah matang dulu. Lalu diangkat dan dibelah dengan disayat bagian tengahnya.