Cinta itu indah, cinta itu saling memiliki. Begitulah cara Eyang Habibie menumpahkan cintanya untuk Eyang Ainun dalam bentuk sebuah rumah Pendopo Cinta Habibie-Ainun di kawasan Jakarta Selatan yang sejuk penataan rumahnya.
Mendatangi rumah almarhum Eyang BJ Habibie di Komplek Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan terasa adanya aura penuh cinta dan kemesraan.
Tidak seperti rumah pasangan biasa yang haus cinta. Di rumah penuh kasih sayang ini di teras rumah sudah terasa ada aura cinta.
Tulisan prasasti dengan nama Pendopo Habibie dan Ainun menunjukkan kepada para tamu yang datang di depan rumah bahwa rumah tersebut adalah rumah bersama pasangan abadi Habibie-Ainun yang dilengkapi tanda tangan mereka berdua.
Baru sekali ini saya memasuki sebuah rumah dengan dilengkapi prasasti tanda tangan kedua pasangan penghuni rumah yang lokasinya sangat elite di kawasan Kuningan, Jakarta Timur.
Memasuki ruang keluarga, lebih terasa aura cinta terpancar dari seluruh penjuru rumah. Di mana di setiap dinding tembok ada foto Eyang Habibie dan Eyang Ainun berdua. Di salah satu pigura besar berisi kenangan foto mereka berdua dengan judul Sweet Memory berisi foto mereka berdua di beberapa tempat.
Di sisi tembok lain ada puisi yang disimpan dalam pigura dengan judul "Ibu Selamat Jalan," In memoriam Ibu Ainun Habibie 1937-2010.
Isi cuplikan puisi yang mengharukan tersebut yaitu:
Hari Ahad menjelang siang
Aku mendengar kabar ibu kritis
Hatiku tiba-tiba redup
Orang-orang yang mengenalmu
Tiba-tiba berduka
Mendung terasa
Ketika hari menapak senja
Terdengar kabar engkau telah wafat
Kepergianmu mengejutkan kami di tanah air
Begitu antara lain cuplikan penuh cinta puisi untuk Eyang Ainun ketika meninggal dunia sekitar 9 tahun yang lalu.