Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Gerak Cepat Pertamina, Bangkitkan Ekonomi Sulteng

Diperbarui: 20 Oktober 2018   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertamina peduli Sulteng (pertamina.com)

Pahlawan tanpa jasa sudah sering disebut  bagi  pahlawan kemerdekaan. Tapi relawan tanpa jasa yang bekerja tanpa pamrih untuk membantu korban gempa, akan dikenang selalu bagi orang lain yang telah ditolongnya.

Banyak pihak berinisiatif mengulurkan bantuan dalam beragam bentuk. Kehadiran tenaga relawan bisa menjadi bantuan berarti buat korban gempa bumi yang kehilangan keluarga dan harta benda.

Bencana alam gempa dan tsunami yang  melanda Palu, Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 menyebabkan hancurnya sarana dan infastruktur serta ribuan korban jiwa. Hal ini membuat ribuan relawan ingin membantu sesamanya  tergerak untuk  membantu meringankan beban korban di sana, tak terkecuali PT Pertamina sebagai pemasok utama energi di Indonesia.

Acara Kompasiana Nangkring Energi untuk Sulteng (Foto:Adica Wirawan)

PT Pertamina setelah hari pertama bencana langsung mengaktifkan Crisis Center untuk identifikasi dampak bencana, terhadap terminal BBM di Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE)  dan Depot Pengsian Pesawat Udara (DPPU) dalam usaha memulihkan pasokan energi di wilayah tersebut. Tiga anggota direksi Pertamina berkantor di Palu, untuk memastikan operasi pemenuhan kebutuhan energi dapat berjalan baik dengan baik.

Demikian disampaikan, External Communications Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramitha, pada acara Kompasiana Nangkring  bertajuk "Pertamina Peduli Sulteng" pada hari Rabu, 17 Oktober 2018 di Crematology  Cafe,  Jakarta Selatan.

Satu hari pasca bencana, Pertamina mengirim 2 Tim Pertamina Peduli Sulteng  melalui jalur darat dan laut . Jalur darat memberangkatkan  8 relawan yang membawa bantuan logistik. Sedangkan bantuan logistik melalui jalur laut, menggunakan KRI Makassar TNI-AL  dengan 7 relawan.

Para relawan yang merupakan karyawan Pertamina dari unsur Emergency Response Team (ERT) ini, telah dikenal sebagai tim yang  tangguh memiliki tingkat kesiapsiagaan tinggi dalam operasi penyelamatan (rescue)  untuk misi kemanusiaan di kala bencana.

Relawan dari tim kesehatan dikirim dari unsur tiga orang dokter umum, 3 orang dokter spesialis , 3 orang perawat dan 2 orang psikologi.

Tim Relawan Pertamina Peduli Sulteng selain melakukan  kerja amal dibidang kesehatan,  juga membantu  semangat hidup para pengungsi terutama anak-anak yang sangat membutuhkan trauma healing. Mereka menghibur anak-anak dengan peralatan sederhana. Contohnya: bermain balon air dengan sarung  tangan plastik diisi air. Kemudian bermain lomba menaruh pensil di botol dengan tali kain perban. Sungguh terharu melihat video yang diputar menggambarkan suasana anak-anak dihibur untuk melupakan trauma bencana.

Tim medis  Pertamina Peduli yang dipimpin oleh Dr. Thomas Meidiansyah Tri Baskoro langsung melayani para pengungsi di posko kesehatan yang berada di sekitar Bandara Mutiara Sis Al-Jufri pada Rabu 3 Oktober 2018.

tim medis Pertamina (pertamina.com)

Dr. Thomas mengimbau agar semua pihak menjaga kesehatan dan kondisi badannya agar bisa optimal memberikan pelayanan kepada para pengungsi. "Semoga semua masyarakat Palu tetap semangat dan dapat melalui cobaan ini. Kita para relawan harus jaga kesehatan karena kondisi lingkungan juga mempengaruhi kinerja badan kita dalam menjalankan tugasnya," ujar dokter umum yang biasa bertugas di IGD RSPP ini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline