Bagaimana rasanya melihat langsung Zohri bertanding dalam lomba cabang atletik nomor lari estafet 4 x 100 meter putra. Rasanya stadion Gelora Bung Karno pecah oleh suara pendukung Zohri. Selama pertandingan teriakan Indonesia terus bergema. Mereka berhasil mendapat medali perak dalam lomba pada Kamis lalu dan penonton tetap bangga dengan medali perak karena Zohri dkk sudah memecahkan rekor nasional.
Indonesia berhasil meraih medali perak Asian Games 2018 dari atletik di nomor lari estafet 4x100 meter putra. Lalu Muhammad Zohri dkk mencatatkan waktu 38,77 detik. Ini adalah medali pertama Indonesia dari nomor 4 x 100 meter sejak tahun 1966. Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara mencatatkan waktu memecahkan rekor waktu nasional untuk lari estafet 4 x 100 meter putra. Zohri dkk mengalahkan rekornya sendiri yakni 39,03 detik yang diciptakan saat babak penyisihan, Rabu lalu.
Zohri dkk kalah dari Jepang (38,16 detik) yang meraih medali emas. Mereka unggul atas China (38,89 detik) yang berada di urutan ketiga. Jepang pun berhak menjadi pemilik medali emas. Medali perunggu direbut oleh China. Tim dari Negeri Tirai Bambu itu membuat catatan waktu 38,89 detik.
Yang membuat bangga Zohri dkk berhasil mengalahkan Cina memecahkan rekornas yang baru dipecahkan di Sea Games 2017, kemudian dipecahkannya lagi dengan waktu menembus waktu 38 detik.
Indonesia menurunkan Fadlin sebagai pelari pertama. Zohri turun sebagai orang kedua, diikuti Eko Rimbawan, kemudian ditutup Bayu Kertanegara.
Ketika Zohri baru keluar untuk pemanasan, penonton yang memenuhi separuh stadion GBK sudah bersorak-sorai gemuruh menyambut pahlawan pelari cepat Zohri. Zohri pun banyak tersenyum dengan melambaikan tangan dari kejauhan. Penonton di tribun langsung membalas berteriak memanggil nama Zohri dan bertepuk tangan.
Pada saat mulai start pembawa acara sampai menyuruh penonton untuk diam agar pelari konsentrasi memulai start. Fadlin yang sudah siap langsung melesat lari dan disambut tongkat estafet oleh Zohri sebagai orang kedua. Mata tidak berkedip hanya dengan waktu 38,77 detik, Zohri dan kawan-kawan langsung mencapai finish disambut sorakan penonton.
Tidak rugi rasanya membayar tiket atletik Rp 100.000 karena malam itu juga ada pertandingan lain yaitu lari wanita 400 meter, lari putri dan putra 1.500 meter , dan lari putra 5.000 meter sehingga bisa mengetahui jalannya pertandingan lain.
Rasanya bangga melihat venue pertandingan atletik yang bertaraf internasional dengan manajemen official yang profesional . Indonesia akhirnya bisa menyelenggarakan acara lomba bertaraf internasional.
Saya baru tahu setelah melihat di venue pertandingan langsung cara melihat hasil pertandingan setelah lomba lari akan terlihat di layar monitor . Waktu dan hasil lomba yang ditempuh pelari setelah usai pertandingan akan muncul beberapa menit kemudian.
Ketika layar monitor muncul menampilkan nama Indonesia mendapat medali perak, langsung Zohri dkk melakukan victory lap keliling lapangan stadion sambil membawa bendera merah putih. Kembali penonton berdiri dengan bergemuruh memberikan tepuk tangan dan berteriak memanggil kembali nama Zohri. "Zohri, Zohri, Zohri. Indonesia-Indonesia," teriak penonton masih terngiang di telinga sampai sekarang setelah di rumah.