Anak-anak sejak usia balita supaya cinta rupiah perlu diajari mengenal uang rupiah sejak dini. Diawali dengan memperkenalkan jenis-jenis uang rupiah mulai pecahan logam Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1.000. Kemudian setelah anak mulai paham uang logam, selanjutkan bisa memperkenalkan uang kertas mulai Rp 1.000 sampai Rp 100.000. Orangtua bisa menceritakan sambil bermain.
Anak saya sejak balita sudah saya ajarkan beberapa simulasi mengenal uang rupiah supaya sampai besarnya nanti cinta rupiah. Beberapa permainan yang saya buat adalah:
1. Merperkenalkan uang logam.
Saya siapkan uang logam mulai yang terkecil Rp 100 sampai yang terbesar Rp 1.000. Contohnya, saya tunjukkan kepada anak saya ciri-ciri uang Rp 100 memiliki angka 1 dan 0-0. Ada tulisan Bank Indonesia dan Rupiah. Dibaliknya ada gambar utama pahlawan Herman Johannes, gambar burung Garuda Pancasila dan tulisan Republik Indonesia. Begitu seterusnya sampai uang Rp 1.000 saya ceritakan detail gambar dan tulisannya di tiap uang logam Rp 100 sampai Rp 1.000.
Nama-nama pahlawan untuk pecahan logam, mulai dari Rp 1.000 (gambar utama I Gusti Ketut Pudja), Rp 500 (gambar utama Letjend TNI T.B Simatupang), Rp 200 (gambar utama Tjiptomangunkusumo) dan Rp 100 (gambar utama Herman Johannes) kita ceritakan juga dengan menunjukkan kepada si kecil masing-masing nilai rupiah pada uang logam tersebut.
2. Diajak bermain jualan atau pasar-pasaran untuk belajar transaksi.
Dengan simulasi tumpukan daun, bunga, dan beberapa uang logam kita ajak si kecil berjualan. Kita hargai barang-barang milik si kecil nilai penjualannya dan orangtua pura-pura membelinya. Kemudian kita hitung bersama hasil penjualannya. Ini untuk pembelajaran untuk mengenal transaksi jual beli dan cara pertambahan menghitung jumlah uang mulai uang logam Rp 100 sampai Rp 1.000.
3. Diajak menabung di celengan plastik atau keramik.
Sejak usia balita, anak saya sudah diperkenalkan dengan menabung uang logam. Saya ajari si kecil memasukkan uang logamnya sendiri di celengan plastik atau tanah liat. Setelah penuh celengan tersebut kita hitung bersama jumlah hasil tabungannya. Dan kemudian si kecil diajari untuk membeli mainan atau buku keperluannya harus dengan cara menabung.
4. Diajak pergi ke warung membeli keperluan si kecil.
Sesekali anak kita perlu juga diajak ke warung tapi bukan untuk keperluan jajan beli makanan saja.Orangtua bisa memperkenalkan jenis kebutuhan pokok si kecil misal sabun mandi, odol sikat gigi, shampo dan juga menunjukkan harganya di masing-masing jenis barang kebutuhannya. Si kecil diajari membayar di kasir sejumlah barang kebutuhannya