Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Pasar Oro-Oro Dowo Malang, Patut Menjadi Percontohan

Diperbarui: 7 Januari 2017   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ruang pasar tradisional yang modern dan bersih patut untuk percontohan

Ketika melakukan perjalanan wisata ke Kota Malang, Jawa Timur saya sempatkan mampir ke  pasar modern yang bersih di Pasar Oro-oro Dowo. Kenapa saya tertarik datang kesini.

 Karena dalam panduan web internasional pariwisata Tripadvisor.com, pasar ini masuk dalam tempat yang harus didatangi di Malang ranking 2 untuk kategori  gedung yang menarik untuk dikunjungi.Kebetulan hostel saya menginap juga di dekat daerah pasar ini sehingga cukup hanya berjalan kaki 10 menit ke pasar bersih ini.

Ternyata pilihan saya tidak rugi. Benar-benar pasar modern yang masih mengedepankan konsep pasar tradisional tapi bersih,

Penataan kios berjajar rapi. Tiap kios dibagi berdasarkan lapak di kelompok daging, sayuran, makanan, buah, kue  dan lain-lain. Pasar yang terletak di Jalan Guntur,  Malang  mempunyai luas 3.400 meter persegi dan menampung 251 pedagang yang tersebar dalam 71 kios dan 180 los.

troli atau keranjang dorong tersedia di pasar oro-oro dowo

Pasar yang banyak menjual kue tradisional ini dibangun kembali  sejak Agustus sampai Desember 2015 yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan.  Peresmian pasar dilakukan langsung  oleh Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong yang juga disaksikan walikota Malang H. Moch. Anton bulan April 2016 lalu.

Saya terkesima melihat bersihnya pasar dan ada juga tersedia televisI  berlayar lebar terpajang di tembok atas  pintu masuk pasar yang menayangkan harga komoditi pasar dari Departemen Perdagangan yang berubah setiap harinya. 

Selain itu ada fasillitas ruang mushola untuk tempat sholat, dan  ruang menyusui yang hampir tidak bisa ditemui di pasar tradisoonal  lain di Indonesia.Ada pula tempat westafel untuk mencuci tangan bagi pedagang dan pengunjung pasar.

Yang membuat lebih nyaman lagi lokasi pasar ini, kebetulan bersebelahan dengan Taman Malabar yang menyerupai hutan kota karena banyak pohon tua. Sehingga bapak-bapak yang enggan mengantar istrinya masuk pasar, bisa  melakukan aktivitas  jogging di taman atau sekedar duduk-duduk santai di bangku taman yang banyak tersedia.

Untuk sanitasinya saya menjadi lebih kagum. Karena tidak memperlihatkan sama sekali genangan air limbah kotoran dari bekas cucian sayur , ikan maupun daging . Biasanya air kotor  dan bau muncul di pasar tradisional  . Tapi di Pasar Oro-Oro Dowo ini sangat berbeda dari aliran limbah disalurkan  melalui pipa-pipa di bawah tanah. Dengan penataan yang bersih ini maka pasar tidak menjadi becek dan berbau.

Mengunjungi pasar yang terkenal dengan kue-kue jajan pasar yang enak ini. Meskipun namanya terselip pasar rakyat atau tradisional  tapi suasananya terasa nyaman, tidak ada sampah yang kelihatan dan bersih.

Hari Pasar Rakyat Nasional perlu digalakkan dengan merubah atau merenovasi setiap pasar tradisional di semua kota di setiap ibukota kabupaten di Indonesia, minimal menjadi pasar rakyat modern yang mengedepankan kenyamanan dan kebersihan.Saya mendukung Kementerian Perdagangan untuk melakukan renovasi total pasar tradisional menjadi pasar modern yang bersih tetapi tetap ada unsur pedagang dan pembeli secara tradisional untuk berkomunikasi saling tawar- menawar harga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline