Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Batik Jember Motif Tembakau Mulai Dilirik Pasar

Diperbarui: 3 Desember 2016   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

raja dan ratu batik jember| Koleksi pribadi

Kabupaten Jember tidak bisa lepas dari semua yang berbau tanaman tembakau. Gambar lambang atau logo dari Jember pun daun tembakau yang melambangkan Jember selain dikenal sebagai gudang pangan juga dikenal sebagai daerah penghasil komoditi tembakau yang  terkenal dan menghasilkan devisa cukup besar bagi Negara.

Sudah sejak puluhan tahun Jember dikenal sebagai penghasil tembakau Na Oogst yang paling banyak mengeksor bahan dasar rokok cerutu ke Bremen, Jerman. Sehingga kain batik produksi Jember pun sangat tidak heran kalau  didominasi  motif daun tembakau. Tempat outlet penjualan batik di Jember hampir semua memiliki motif daun tembakau. Salah satu diantaranya yang melestarikan batik di Jember adalah Rumah Batik Rolla . Batik Rolla memiliki 156 pembatik yang beberapa diantaranya bekerja di rumah masing-masing.

Awal muka  idenya adalah  membuka usaha dengan niat yang ingin memberdayakan masyarakat di sekitar rumah. “Saya sengaja merangkul tetangga dekat untuk bekerja membatik. Supaya mereka bisa punya penghasilan sendiri”, kata Iriane selaku pemilik Rumah Batik Rolla Jember.

Dokumen pribadi

Nama “Rolla” diambil dari nama ayahanda dari pemilik Rumah Batik Rolla. Rolla merupakan salah seorang  produsen ekportir tembakau, yang terkenal berhasil dan kaya pada tahun 1970-1980 an di Jember. Sehingga Irine terpikir untuk memanfaatkan peluang nama besar ayahnya untuk memberi nama usaha Batik Jember. Wanita lulusan D3 Ekonomi Universitas Airlangga ini mengaku menekuni usaha batik sejak 22 Februari 2009.

Dokumen pribadi

Menurut Iriane, tidak hanya memproduksi batik tulis saja. “Kami juga memproduksi batik cap, juga ada tenun. Tapi tempatnya terpisah. Rumah Tenun Rolla lokasinya dari sini sekitar 500 meter,” ujarnya. Motif Batik Rolla sekarang sudah beragam mulai  motif tanaman padi, bunga kopi, buah coklat dan gambar boneka dengan baju-baju Jember Fashion Jember yang menjadi ikon Jember.

Batik Rolla menyediakan kain batik tulis dan batik cetak, tenun dan sutera  yang beragam. Batik cetak mulai Rp 110.000 dan batik sutera bisa berharga Rp 2.000.000 per lembar kain dengan panjang tiga meter. Proses batik tulis dimulai dengan menggambar motif batik kemudian masuk pada proses klowongan yaitu dibatik pertama kali dengan menggunakan canting dan malam. Dan terakhir dengan melepaskan malam yang menempel dan terakhir dicuci serta dijemur.

Dokumen pribadi

Masyarakat Jember tentu haruslah bangga. Selain dikenal dengan acara setiap tahun Jember Fashion Carnaval, Jember juga memiliki batik bermotif alam yaitu daun tembakau. Lokasi produksi berada di Jl. Mawar no.75 Jember, terletak di tengah kota sehingga sangat mudah akses kunjungan kesana.

Bersama Iriane yang akrab disapa Ibu Irin ini, saya diajak untuk melihat bagaimana proses pembuatan batiknya dan diperkenalkan kepada karyawan pembatiknya. Ciri khas dari pola batiknya adalah motif tembakau yang dikembangkan dengan unsur daun dan sulur tangkai dari tanaman buah naga, kopi, padi, coklat, dan produk-produk unggulan kabupaten Jember lainnya. Dalam sehari Rumah Batik Rolla bisa menghasilkan 20-30 lembar kain tulis.

motif daun tembakau

Batik Rolla juga telah menyelenggarakan berbagai macam pelatihan membatik, membuat anyaman bambu dan pembuatan tas bersama ibu-ibu dharmawanita, anak-anak, dan mahasiswa. Rumah tinggalnya yang sekaligus rumah produksi memang luas dan menjadi juga toko yang dilengkapi dengan café kopi produksi lokal Jember.

pejabat kabag ekonomi pemda jember juga memakai batik jember

Omzet penjualannya akan melonjak di bulan Agustus setiap tahunnya jika ada  pagelaran mode JFC yang mengangkat tema berbeda setiap tahun. Festival tahunan ini pula yang dijadikan sebagai ajang untuk mengenalkan batik buatannya secara luas.Hari biasa omzetnya sekitar Rp 5 juta, tetapi pada acara JFC bisa melonjak Rp 30 juta per hari.  “Alhamdulillah, motif Batik Rolla bisa diterima masyarakat luas,” katanya. Artis Ashanty dan Adie Ms pernah memakai batik buatannya dalam acara di televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline