Ketika saya berjalan-jalan di toko cindramata sepanjang Arbat, kawasan pertokoan di Moskow, Rusia, saya melihat banyak sekali di pajang dalam etalase boneka kayu khas Rusia yang tersusun rapi dan beranak pinak. Berwarna-warni cerah, kerajinan tangan ini menjadi dominan di antara berbagai oleh-oleh khas yang di pajang pada sejumlah toko suvenir di Moskow.
Boneka kayu warna-warni, dengan gambar beraneka ragam di badannya mulai gambar alam, bunga, pertanian, gereja, dan wajah bonekanya selalu cantik dengan mata berbinar.
Banyak sekali pilihan gambar badannya tetapi bola mata boneka selalu bercahaya dengan bulu mata panjang dan pipi merona merah dihiasi senyum mengembang. Mata boneka ada yang hitam dan biru. Wajah-wajah itu dipadukan dengan lukisan Pakaian Khas Rusia.
Bentuk badan boneka sebagian besar bulat dan ada pula yang lonjong. Di setiap boneka ada pula gambar yang seri berbeda. Nama boneka ini Matryoshka atau yang juga dikenal dengan nama Babushka telah menjadi Legenda Rusia. Boneka kayu yang dapat diisi dengan boneka-boneka yang lebih kecil ini kadang dikenal pula dengan nama Matroshka. Nama "matryoshka" diambil dari nama seorang wanita yang bertubuh gemuk.
Model-model boneka matryoshka dapat bervariasi sebagai contoh bentuk gadis petani dengan pakaian tradisional, karakter dongeng sampai tokoh kartun Disney.
Bagaimana boneka ini bisa muncul? Karakter matryoshka yang menampilkan citra perempuan bahagia dan gemuk telah digunakan sebagai simbol kesuburan di berbagai budaya. Dewi Venus dari era Paleolitikum Yunani Kuno, patung-patung yang ditemukan arkeolog di negara-negara Eropa, serta boneka Tiongkok, Jepang, dan Indian dibuat dengan teknik yang sama.
Matryoshka telah menjadi cinderamata paling populer dari Rusia, selain kulit telur hias. Sekalipun tak ada yang bisa membuktikan dari mana dan kapan pertama kali ikon Rusia ini diciptakan, namun konon Matryoshka merupakan perkawinan budaya Rusia dengan mitologi Jepang.
Harga Matryoshka beragam tergantung mutu dan jumlah anak yang ada dalam boneka. Paling sedikit isi boneka empat anak dan paling banyak 32 anak. Harga paling murah 500 atau 150 ribu rubel dengan mutu paling rendah. Sedangkan mutu boneka kayu yang paling bagus dengan 32 anak bisa 4.000 rubel alias Rp 2 juta.
Pembuatan boneka kayu ini cukup rumit selain bisa dibuka tutup untuk diisi oleh anak-anaknya atau boneka yang lebih kecil, lukisan di badannya juga memerlukan ketekunan dengan cat aneka warna.
Sementara di Jepang, dikenal boneka perlambang kegembiraan dan kebijaksanaan dari Dewa Fukurokuju, yang merupakan satu dari tujuh dewa di Negeri Matahari Terbit.
Boneka mainan ini disukai anak-anak di Rusia itu pun menyimpan pesan mendalam tentang kuatnya kasih sayang seorang Ibu dan semangat kekeluargaan. Sebuah cara penyampaian yang sangat sederhana, untuk pesan yang begitu mendalam.