[caption caption="Puncak Gunung Inerie dari Cafe Manulalu"][/caption]
Gunung Inerie adalah salah satu gunung berapi yang ada di Pulau Flores. Gunung ini terletak di Kabupaten Ngada dan di kaki bukitnya ada kampung adat yang terkenal bernama Kampung Bena. Namun spot terbaik untuk melihat puncak gunung ini di Cafe Manulalu di luar kota Bajawa. Dari sini kita akan melihat Gunung Inerie dengan sangat dekat .
Arti nama gunung Inerie itu di ambil dari kata "Ine" yang artinya ibu, dan "Rie" yang artinya cantik. Jadi Gunung Inerie adalah ibu yang cantik. Gunung ini masih aktif dan terakhir meletus tahun 1970. Gunung yang kelihatan tidak tinggi ini dibanding gunung-gunung yang ada di Jawa terasa dekat dari Vila Manulalu. Gunung dengan ketinggian 2.245 meter pada musim kemarau sekitar bulan Juli-Agustus banyak didatangi pendaki yang mencoba menaklukan puncaknya.
Perlu waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk mendaki dan menikmati sunrise yang indah di puncak Gunung Inerie. Jadi berangkat pukul 03.00 pagi menuju puncak adalah saat yang tepat untuk melihat sunrise. Sangat dibutuhkan pemandu pendaki gunung dan bekal makanan. Titik point untuk memulai pendakian dari Desa Watumeze dengan memanfaatkan jasa pemandu lokal. Dari Kota Bajawa ke Desa Watumeze sekitar 10 kilometer dengan naik ojek perlu ongkos Rp 25.000.
Saya sendiri lebih suka menikmati puncak Gunung Inerie dari Kampung Bena dan Cafe Manulalu. Dari Kampung Bena kelihatan , gunung ini tetap nampak gagah dengan bagian lereng yang sedikit gundul. Dari Kampung Bena sudah kelihatan perbukitan yang berlapis-lapis karena kontur tanahnya yang tidak rata. Di puncaknya terlihat hutan yang cukup lebat. Sedangkan lereng gunung ini dimanfaatkan penduduk lokal untuk berkebun sayur-sayuran .
[caption caption="hutan di sekitar Gunung Inerie"]
[/caption]
Pemandu lokal dari Vila Manulalu mengantar saya berjalan-jalan di hutan di kaki Gunung Inerie. Bau basah tanah dan embun pagi membuat segar udara dan terasa udara segar yang masuk untuk bernapas ini benar-benar bebas dari polusi. Dia mengajak melihat sungai yang dipenuhi belerang dari Gunung Inerie. Sungai tidak berisi air tapi bongkahan belerang yang bisa menyala apabila diberi korek api. Di waktu malam bongkahan batu belerang bisa untuk hiasan halaman dengan dinyalakan pakai korek api. Pemandangan yang langka penerangan dengan bongkahan batu belerang
[caption caption="sungai mengandung belerang"]
[/caption]
Pemandangan dari Cafe Manulalu yang terbaik adalah di waktu matahari terbit atau sunrise. Sejauh mata memandang kelihatan atap rumah Kampung Bena, laut, dan pegunungan di tepi gunung berapi yang mengeluarkan bau asap belerang. Gunung Inerie memiliki mistis bentuk puncak gunungnya bagi yang melihat ada yang kelihatan seperti piramida. Tetapi ada pula yang melihat puncaknya seperti segitiga. Semua tergantung dari sisi mana melihatnya. Dari Kecamatan Aimere beberapa orang melihat puncak Gunung Inerie seperti piramida puncaknya. Sering tertutup awan puncaknya di bulan Desember ini . Dalam perjalanan mobil dari Bajawa ke Ruteng di awal perjalanan akan dilihat puncak Gunung Inerie yang terasa sedikit gersang di musim kemarau ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H