Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Badan Menjadi Segar Setelah Melakukan Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT)

Diperbarui: 4 April 2017   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14099731571927050706

Banyak orang awam tidak mengetahui betapa pentingnya oksigen untuk menyembuhkan jaringan tubuh yang rusak dengan tepat, baik di kulit, otot ataupun tulang.Terapi oksigen hiperbarik   atau dikenal dalam  bahasa ilmiahnya  bernama  Hyperbaric Oxygen Treatment (HBOT) adalah proses pemberian oksigen 100 persen  kepada pasien di dalam alat berupa mesin oksigen menyerupai tabung berbentuk kapal selam.

Ini dilakukan di dalam sebuah ruangan khusus yang dikenal dengan sebutan mesin hiperbarik. Ruangan mesin HBOT dirancang secara khusus sehingga kebal terhadap tekanan di dalam yang bertambah. Tujuan dari pengiriman oksigen murni ke dalam ruangan mesin ini adalah untuk menyalurkan sejumlah oksigen ke dalam tubuh yang akan membantu dalam peremajaan jaringan tubuh.

[caption id="attachment_357578" align="aligncenter" width="512" caption="Mesin terapi oksigen hiperbarik (HBOT) di RSU Paru Jember, Jatim"][/caption]


Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) adalah terapi medis dimana pasien dalam suatu ruangan menghisap oksigen tekanan tinggi (100%) atau pada tekanan barometer tinggi (hyperbaric chamber).

Awalnya, terapi  HBOT dipakai untuk membebaskan penyelam dari  sebuah kondisi berbahaya yang dikenal dengan penyakit pengurangan tekanan udara atau "the bends"  yang terjadi akibat gelembung gas nitrogen mulai terbentuk di paru-paru, jaringan dan aliran darah penyelam saat naik ke permukaan air. Akibatnya, darah yang mengalir bisa terhalang dan rusaklah pembuluh darah yang bisa membawa ke kematian. Perawatan hiperbarik ini mengurangi efek negatif dari nitrogen.

[caption id="attachment_357579" align="aligncenter" width="480" caption="Penulis mencoba terapi oksigen hiperbarik (HBOT) RSU Paru Jember"]

14099733001043170970

[/caption]

Sekarang ini di Rumah Sakit Paru Jember, Jawa Timur  telah memiliki mesin ruang  HBOT atau terapi oksigen hiperbarik yang didatangkan dari negara Australia . Dengan biaya Rp 200.000 per orang, pasien bisa masuk mesin oksigen hiperbarik untuk meningkatkan kualitas hidup. Setelah tanggal 17 September 2014 biaya akan naik Rp Rp 250.000. Keuntungan masuk mesin  hiperbarik ini adalah untuk menyembuhkan dari berbagai penyakit antara lain:  keracunan karbon monoksida, Clostridial Myositis dan Myonecrosis (Ganggren Gas), Clostridial Myositis dan Myonecrosis (Ganggren Gas), luka akibat kecelakaan, sindrom compartment, trauma akut ischemia, luka, anemia, infeksi pada tulang, komplikasi terapi radiasi, pencangkokan kulit dan luka bakar

[caption id="attachment_357580" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana ruangan mesin terapi oksigen hiperbarik (HBOT) RSU Paru Jember"]

14099733981556774413

[/caption]

Jadwal terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit Paru Jember hari Senin sampai Sabtu pukul 09.00 sampai 11.00 WIB tiap harinya. Terapi ini juga meningkatkan kecerdasan anak untuk anak kasus penyakit autis. Pengobatan pasien melalui pernafasan oksigen murni 100 persen secara intermiten dalam tekanan udara lebih dari permukaan air laut/1 ATA (atmosfer absolut).Biasanya lebih dari 1,4 ATA. Memerlukan suatu ruangan yang khusus untuk itu (hyperbaric chamber).

Manfaat  terapi ini:1.  Meningkatkan kadar oksigen dalam seluruh jaringan tubuh. 2. Membantu pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis). 3. Mengurangi reaksi radang dan pembengkakan. 4.  Meningkatkan kemampuan sistem kekebalan melawan infeksi tertentu.

[caption id="attachment_357584" align="aligncenter" width="420" caption="Rumah Sakit Paru Jember, Jawa Timur satu-satunya rumah sakit yang memiliki mesin HBOT di wilayah Besuki"]

14099742681719072996

[/caption]

Sebelum masuk mesin HBOT pasien bisa konsultasi dokter terkait keluhan dan untuk mendapatkan penjelasan tentang manfaat HBOT.  Pasien akan melakukan  pemeriksaan oleh dokter berupa riwayat pnemothorak spontan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan telinga untuk menjamin kondisi pasien dalam keadaan sehat sebelum mengikuti terapi.

Sejarah terapi HBOT pertama kali dilakukan oleh Behnke pada tahun 1930 digunakan untuk rekompresi (mengembalikan tekanan) para penyelam untuk menghilangkan simptom penyakit dekompresi (Caisson’s Disease) setelah menyelam. Penyakit dekompresi adalah penyakit yang terjadi karena perubahan tekanan.

Terapi HBOT dikembangkan sebagai komplemen terhadap efek radiasi pada perawatan kanker oleh Churchill Davidson pada tahun 1950 selain dikenal sebagai perawatan penunjang selama pembedahan jantung, perawatan gas gangrene klostridial, dan perawatan terhadap keracunan karbon monoksida.

Kondisi lingkungan dalam HBOT bertekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam jaringan tubuh (1 ATA). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam atau di dalam ruang udara yang bertekanan tinggi (RUBT) yang dirancang baik untuk kasus penyelaman maupun pengobatan penyakit klinis. Individu yang mendapat pengobatan HBOT adalah suatu keadaan individu yang berada di dalam ruangan bertekanan tinggi ( 1 ATA) dan bernafas dengan oksigen 100%.

HBOT memiliki mekanisme dengan memodulasi nitrit okside (NO) pada sel endotel. Pada sel endotel ini HBOT juga meningkatkan intermediet vaskuler endotel growth factor (VEGF). Melalui siklus Krebs terjadi peningkatan NADH yang memicu peningkatan fibroblast. Fibroblast yang diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan bersama dengan VEGF akan memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu tahapan dalam penyembuhan luka.


Mekanisme  berhubungan dengan salah satu manfaat utama HBOT yaitu untuk wound healing. Pada bagian luka terdapat bagian tubuh yang mengalami edema dan infeksi. Di bagian edema ini terdapat radikal bebas dalam jumlah yang besar.

Daerah edema ini mengalami kondisi hipo-oksigen karena hipoperfusi. Peningkatan fibroblast sebagaimana telah disinggung sebelumnya akan mendorong terjadinya vasodilatasi pada daerah edema tersebut. Jadilah kondisi daerah luka tersebut menjadi hipervaskular, hiperseluler dan hiperoksia.


Adapun cara HBOT pada prinsipnya adalah diawali dengan pemberianO2 100%, tekanan 2 – 3 Atm . Tahap selanjutnya dilanjutkan dengan pengobatan decompresion sickness. Maka akan terjadi kerusakan jaringan, penyembuhan luka, hipoksia sekitar luka. Kondisi ini akan memicu meningkatnya fibroblast, sintesa kolagen, rasio RNA/DNA, peningkatan leukosit killing, serta angiogenesis yang menyebabkan neovaskularisasi jaringan luka. Kemudian akan terjadi peningkatan dan perbaikan aliran darah mikrovaskular.

Indikasi-indikasi lain dilakukannya HBOT adalah untuk mempercepat penyembuhan penyakit, luka akibat radiasi, cedera kompresi, osteomyelitis, intoksikasi karbonmonoksida, emboli udara, gangren, infeksi jaringan lunak yang sudah nekrotik, Skin graft dan flap, luka bakar, abses intrakranial dan anemia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline