Candi Tikus diambil dari nama binatang pengerat karena lokasinya dibawah tanah sebagai tempat sarang tikus. Komplek itu ditemukan karena dipercaya dulunya konon banyak tikus-tikus yang menggali tanah sekitarnya di daerah Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.
Berkunjung ke situs ini diluar dugaan saya sebelumnya. Awalnya saya kira dari namanya ada benda purbakala yang mirip bentuk seekor tikus. Namun kenyataannya lain sama sekali di kawasan candi ini tidak ada satu pun yang arca berbentuk tikus.
[caption id="attachment_382555" align="alignnone" width="640" caption="candi tikus dibawah tanah"][/caption]
Candi yang bentuknya seperti kolam air ini lokasinya di bawah tanah bukan seperti candi kebanyakan yang bangunannya menjulang keatas seperti Candi Bajangratu yang lokasinya berdekatan . Bahkan ini mirip kolam pemandian batu bata . Mungkin candi ini tidak terlalu luar biasa, hanya tempat sebuah stupa kuno yang dikelilingi oleh kolam air .
Tapi apa yang membuatnya luar biasa adalah lokasinya sekitar kawasan Majapahit. Candi Tikus yang semula telah terkubur di dalam tanah ditemukan kembali pada tahun1914. Ketika warga beramai-ramai menggali gundukan bukit yang diperkirakan sebagai sarang tikus, tiba-tiba cangkul seorang warga membentur benda keras. Penggalian pun terus dilakukan.
[caption id="attachment_382556" align="alignnone" width="448" caption="perlu turun tangga untuk melihat pelataran candi tikus"]
[/caption]
Ternyata benda keras tadi merupakan bagian atas candi. Kemudian, candi ini dinamakan Candi Tikus. Temuan warga ini selanjutnya dilaporkan kepada bupati Mojokerta saat itu, yakni Kromodjojo Adinegoro
Saya berkunjung pada musim kemarau pada waktu siang yang panas dan terik matahari menyengat kulit . Meski kulit berkeringat untungnya berkunjung di musim kemarau bisa mengetahui bagian dasar tempat pemandian putri-putri Majapahit ini secara detil. Tidak disarankan datang kesini pada musim hujan tiba, dipastikan bagian dasar pemandian ini akan tergenang oleh air hujan.
[caption id="attachment_382561" align="alignnone" width="640" caption="candi tikus"]
[/caption]
Uniknya ada legenda sampai sekarang sebagian petani dari dalam dan luar Kota Mojokerto masih meyakini, kalau air di Candi Tikus ini bisa dijadikan jimat ampuh untuk mengusir tikus. Bentuk bangunan candi ini berupa bidang bujur sangkar dengan beberapa menara yang berada di atasnya.
Candi Tikus merupakan sebuah peninggalan purbakala yang terletak di kompleks Trowulan, sekitar 13 kilometer di sebelah tenggara kota Mojokerto. Dari jalan raya antara Mojokerto keJombang tidak jauh lokasinya. Dekat dengan Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang jaraknya sekitar 600 meter lokasinya bisa berjalan kaki.
Candi ini diperkirakan dibangun antara abad 13 sampai ke14 Masehi . Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah pemandian mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Menara tertinggi melambangkan Gunung Semeru, yang diyakini masyarakat Majapahit kala itu sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Sedangkan pancuran air yang berada di sekeliling bangunan utama candi, melambangkan sumber segala kehidupan.
[caption id="attachment_382558" align="alignnone" width="640" caption="tulisan rumput candi tikus"]
[/caption]