Surat An Nur ayat 26 menerangkan tentang jodoh sebagai cerminan diri. Manusia pada dasarnya telah diciptakan dan ditentukan jodohnya masing-masing.
Bahkan, jodoh disebut sebagai takdir yang tercatat di Lauhul Mahfuz seperti yang dikatakan Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi,
"Allah telah mencatat ketentuan-ketentuan ciptaan-Nya 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan Bumi," (HR Muslim dan Tirmidzi).
Walaupun tergolong ke dalam takdir, manusia tetap harus berikhtiar dan berusaha untuk menjemput jodohnya.
Surat An Nur Ayat 26: Jodoh Adalah Cerminan Diri Sendiri
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Arab latin: Al-khabīṡātu lil-khabīṡīna wal-khabīṡụna lil-khabīṡāt, waṭ-ṭayyibātu liṭ-ṭayyibīna waṭ-ṭayyibụna liṭ-ṭayyibāt, ulā`ika mubarra`ụna mimmā yaqụlụn, lahum magfiratuw wa rizqung karīm
Artinya: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga),"
Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), dalam surat An Nur ayat 26 Allah SWT menjelaskan bahwa wanita yang tidak baik akan dipersunting dengan pria yang tidak baik pula. Begitu pun sebaliknya, pria yang baik untuk wanita yang baik.
Sebab, keramah-tamahan antara satu dengan yang lainnya terjalin karena adanya persamaan dalam sifat-sifat, akhlak, cara bergaul, dan lain sebagianya. Sementara itu, dalam Tafsir Wajiz Kemenag dikatakan dalam surat An Nur ayat 26 Allah menerangkan bahwa sudah menjadi sunatullah seseorang selalu cenderung kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya, termasuk sifat.
Sejalan dengan Tafsir Kemenag, Syaikh Prof Dr Wahbah az-Zuhaili menafsirkan hal serupa. Wanita yang buruk untuk pria yang buruk. Setiap mereka tidak memberikan kebaikan satu salam lain dalam hal itu dan memang dikhususkan untuk yang serupa dengannya.