Lihat ke Halaman Asli

Asip Suryadi

Widyaiswara

Memilih Taksonomi Psikomotor yang Tepat

Diperbarui: 23 November 2023   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sudah diungkapkan pada artikel berjudul "Ranah Hasil Belajar Dominan dalam CP" bahwa Capaian Pembelajaran (CP) dalam Kurkulum Merdeka memuat kompetensi yang dominan pada ranah tertentu. Guru merdeka menentukan ranah dominan apa yang akan diajarkan untuk mencapai CP tersebut. Tentu diantara CP ada yang dominan pada ranah psikomotorik. Pada artikel ini mari kita diskusikan apa yang dimaksud dengan ranah psikomotorik dan tingkatannya.

Menurut Alizabeth Simson (1972) kompetensi psikomotor termasuk gerakan, koordinasi dan keterampilan fisik. Menurut Dick and Carey (2005: 42) sebuah kemampuan dapat digolongkan sebagai psikomotorik apabila eksekusinya menggunakan gerakan otot tanpa atau menggunakan peralatan. Kompetensi tersebut dapat diukur dalam besaran kecepatan, akurasi (ketepatan), jarak, kekuatan dan kelenturan. Contoh kompetensi psikomotorik diantaranya keterampilan menggunakan peralatan laboratorium IPA, keterampilan vokasional seperti menjahit, mengukir, membuat gerabah dan sebagainya; gerakan olah raga, gerakan beribadah, menggunakan perangkat computer, menggunakan kamera, bermain musik, menari, melukis dan sejenisnya.

Kadang kita menganggap bahwa setiap kegiatan praktek termasuk spikomotorik. Anggapan tersebut tidak tepat karena banyak praktek yang tidak dominan menggunakan psikomotorik. Misalnya praktek berpidato, praktek berbicara dalam bahasa asing, praktek membuat puisi. Kompetensi ini cenderung tidak termasuk kemampuan psikomotorik melainkan kemampuan kognisi. Paraktek berpidato menggunakan kemampuan memilih kosa kata dan menyusun kata menjadi kalimat. Proses ini dominan kognitif. Selain itu melbatkan sikap keberanian yang cenderung afektif.

Ada beberapa taksonomi kemampuan psikomotorik. Diantaranya yang disusun oleh Simson tahun 1972, Anita Harrow tahun 1972 dan HR. Dave's tahun 1975. Mari kita lihat perbandingan dari ketiga taksonomi tersebut.

Taksonomi Harrow menggambarkan jenis-jenis gerakan psikomotorik dari yang sederhana ke paling kompleks. Pada taksonomi Simson diurutkan tingkatan gerakan sangat dasar yang tidak memerlukan latihan sampai keteram;ilan tingkat tinggi yaitu menciptakan gerakan baru. Sedangkan pada taksonomi Dave diurutkan tingkat keterampilan yang memerlukan latihan mulai dari tingkat meniru pelatih sampai penguasaan tertinggi yaitu gerakan sempurna yang tidak memerlukan pemikiran untuk melakukannya.

Tentu saja ketiga taksonomi tersebut dapat digunakan. Taksonomi Harrow dan Simson dapat digunakan untuk melatih motorik dasar dari mulai bayi sampai tingkatan mahir. Sedangkan taksonomi Dave dapat digunakan untk melatih gerakan motori ketika ketika anak sudah memungkinkan untuk dilatih meniru.

Daftar Bacaan.

  1. Harrow's Taxonomy of Psychomotor Domain, https://mason.gmu.edu/~ndabbagh/cehdclass/Resources/IDKB/harrowstax.htm, diakses 23 November 2023
  2. Domain Psikomotor - Taksonomi Simps, https://educarepk-com.translate.goog/psychomotor-domain-simpsons-taxonomy.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc, diakses 23 November 2023.
  3. Psycho-Motor Taxonomy: Elizabeth J. Simpson, https://www.geolawsdesign.com/glossary/psycho-motor-taxonomy-elizabeth-j-simpson/ diakses 23 November 2023,
  4. Bloom's Revised Taxonomy: Cognitive, Affective, and Psychomotor, https://www.astate.edu/dotAsset/7a3b152c-b73a-45d6-b8a3-7ecf7f786f6a.pdf,  diakses 23 Nove,ber 2023/
  5. Using Dave's Psychomotor Domain Taxonomy across all tertiary level programmes, https://sijen.com/tag/daves-taxonomy/ diakses 23 November 2023.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline