Lihat ke Halaman Asli

Petuah Berharga dari Pohon Melon

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13906469471784782748

Saat ini, tanaman melon saya dari tulisan sebelumnya sudah berusia hampir 2 bulan. Sekilas tidak ada yang luar biasa dari sekumpulan tanaman ini. Hanya saja, saya yang mengikuti pertumbuhannya dari sejak bibit, telah diberi petuah yang sangat berharga oleh tanaman melon ini. Saya tidak akan menulis proses hidup melon dari mulai benih sampai sekarang. Saat ini Sang Melon malah meminta saya untuk melihat lebih dekat, apa yang terjadi di dalam rimbunan pohon  melonnya. Petuah#1 Hidup Ini Berproses Perhatikanlah wahai manusia, sesungguhnya hidup itu berawal dan berakhir. Lihatlah bunga ku, maka akan kau dapati bagaimana perjalanan hidup sekuntum bunga melon [caption id="attachment_308179" align="alignnone" width="592" caption="Semua berawal dari kuncup kecil"]

1390647341953850522

[/caption] [caption id="attachment_308183" align="alignnone" width="308" caption="Kuncup itu pun membesar"]

13906475761375763774

[/caption] [caption id="attachment_308184" align="alignnone" width="517" caption="Dan akhirnya merekah sempurna"]

13906476381804266243

[/caption] Petuah#2 Perbedaan Membawa Kehidupan Wahai manusia, tidak kah perhatikan bahwa di antara bunga-bunga ku ada bunga yang berbeda. [caption id="attachment_308186" align="alignnone" width="330" caption="Lahirnya bunga perempuan"]

13906478081449676000

[/caption] Benar sekali, manusia. Penciptaku telah menciptakan bunga yang berbeda-beda dalam satu pohon. Ada yang jantan dan ada yang perempuan. Tapi perbedaan itu tidak menjadikan kerusakan, malah dari perbedaan itu akan lahir melon-melon yang baru. Petuah#3 Semua Diciptakan dengan tujuan Wahai manusia, bunga kami tidak diciptakan hanya untuk memuaskan keindahan pandangan sahaja. Ada tujuan yang lebih penting dari itu, kawan. Bunga kami merekah sempurna untuk mengundang kawan kami lebah untuk mengambil serbuk sari dari bunga jantan kami. Sebagai imbalannya, kami berikan lebah nectar dan madu kami. Lalu sang lebah akan mengunjungi bunga perempuan kami sehingga serbuk sari dari bunga jantan  bisa menempel di kepala putik bunga perempuan kami. Lalu atas kehendak-Nya, bunga jantan pun mati. Akan tetapi di saat yang lain, dimulailah penciptaan melon baru. [caption id="attachment_308187" align="alignnone" width="305" caption="Bunga perempuan yang telah dibuahi"]

13906482931889047241

[/caption] [caption id="attachment_308188" align="alignnone" width="546" caption="Kelahiran melon baru"]

13906483861625139760

[/caption] Petuah#4 Hidup Itu Perjuangan Wahai manusia, sesungguhnya untuk menghasilkan melon baru, kami harus berjuang keras. Kami berjuang untuk menguatkan posisi kami [caption id="attachment_308189" align="alignnone" width="554" caption="Sulur kami mencari pegangan"]

1390648585770933778

[/caption] Kami berjuang terhadap serangan dari luar

1390648648299574417

Bahkan beberapa dari kami tidak berhasil mempertahankan hidup [caption id="attachment_308191" align="alignnone" width="308" caption="Akhir hidup kami"]

13906487071244361300

[/caption] Wahai manusia, kami tidak akan banyak berpetuah. Sadarilah, hidup ini hanya sekali.....pesan terakhir kami....jadilah ciptaan yang memberi manfaat. Akhir kata, semoga buah kami memberi manfaat untuk mu dan keluarga mu :) Catatan: Tulisan ini juga didaftarkan ke "Tantangan Kampret Bulanan" Untuk  mengunjungi karya lainnya, silahkan kunjungi markas Jebul I Grup Kampret ini



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline