Lihat ke Halaman Asli

Menginterpretasi Pengalaman Mimpi dan Menemukan Makna Tersembunyi di Dalamnya

Diperbarui: 15 Juli 2024   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia merupakan individu yang tidak dapat terlepas dari keterkaitan dengan manusia lainnya, oleh karena itu tiap manusia memiliki kebutuhan atas manusia lainnya untuk hidup bersama secara harmonis dan saling menguntungan, tidak hanya sebatas hubungan antar manusia tetapi juga dengan alam. 

Setiap manusia pasti memiliki kejadian yang mungkin sama namun dalam pemaknaanya berbeda, yang kemudian memiliki pengaruh utama terhadap kehidupan alam bawah sadar (unconsciousness) yang membentuk tingkah laku atau kebiasaan dan direspon sebagai pengalaman. Psikologi transpersonal merupakan cabang dari ilmu psikologi, namun fokus utamanya adalah mengkaji pengalaman diluar batas diri individu dari pengalaman spiritual, yang kemudian membuka pemahaman yang lebih dalam tentang diri manusia. Salah satu kunci utama dalam memahami alam bawah sadar manusia adalah teori ketidaksadaran kolektif yang dibahas oleh tokoh Carl Gustav Jung. 

Menurut pendapat Jung ketidaksadaran kolektif berasal dari pemikiran terdahlu atau ingatan dari bentuk gambaran masa lalu, bukan hanya masa lalu manusia tetapi juga masa lalu sebelum peradaban manusia, serta evolusi dari hubungan keluarga yang terdahulu. Teori ini menganggap bahwa peristiwa yang berhubungan dengan kekuatan ghaib dan magis bisa dan berpengaruh pada kehidupan semua manusia sebagai motivasi pengalaman emosional dari para leluhur bukan hanya pengalaman yang ditekan. 

Sebagai contoh dari lingkungan keluarga dengan sosok seorang ibu yang serba bisa dan pengalaman pribadi kita dari seorang ibu kita sendiri. Seorang ayah yang mendidik anaknya dengan sikap keras secara sadar menanamkan pada diri anaknya kesan keras dan hal itu akan turun temurun menjadi karakter bahwa seorang ayah itu memiliki sikap keras.

Pengalaman inisial N memiliki keterkaitan bahwa pengalaman yang terjadi ketika tidur kemudian mimpi yang dikenal sebagai sleep paralysis atau mimpi buruk yang pertama yaitu, merasa ada yang menahan tubuhnya dari kaki sampai kepala yang membuatnya kesulitan untuk bangun sebagai simbol dari perjuangan inisial N untuk melepaskan diri dari pola dan batasan yang dipaksakan oleh egonya. 

Kedua, merasa sesak nafas yang diartikan sebagai simbol dari tekanan yang dialami dalam kehidupan sehari-harinya. Ketiga, visualisasi bertemu bayangan dan lubang hitam yang bersifat menakutkan dan menggangu.

Dan ini menjadi pengalaman yang dipercaya secara turun-temurun dari perkataan ibunya yang mempengaruhi pengalaman dan perilaku inisial N. Inisial N menempatkan bahwa pengalaman yang dia alami merupakan suatu hal yang wajar namun berbeda pada pengalaman emosional dan mengubah perilakunya ketika akan tidur maka secara otomatis akan membersihkan tempat maupun dirinya terlebih dahulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline