Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju semua siswa diharapkan memiliki pemahaman karir yang baik sejak dini. Karena dengan memiliki pemahaman tentang karir sedari awal dapat membantu memunculkan sisi tanggung jawab siswa tehadap kehidupannya. Hal ini sejalan denga teori perkembangan karier Ginzberg dkk (dalam Manrihu, 1988: 72) bahwa "dapat dilihat peserta didik SMP telah masuk pada tahap tentatif yaitu tahap capacity (kemampuan), anak sudah mampu untuk membuat perencanaan kariernya". Mengacu kepada teori tersebut pelajar SMP memang telah mampu untuk merencanakan karir di awal. Namun pada kenyataannya masih dijumpai siswa yang belum mengetahui arah karirnya setelah lulus dari SMP. Bagi siswa yang melanjutkan studi mereka kebingungan untuk memilih jurusan apa yang cocok/ sesuai dengan mimpi pekerjaan yang mereka miliki. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan karir yang matang sejak dini berdampak besar kepada kehidupan karir peserta didik kedepannya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling bidang karir yaitu tentangarah karir siswa. Kemudian setelah itu muncul pertanyaan, layanan BK yang seperti apa yang dapat membantu karir siswa!. Tentu di butuhkan inovasi dalam pemberian materi layanan yang menarik bagi siswa salah satunya dengan bantuan media layanan bimbinga dan konseling.
Perkembangan media dalam dunia pendidikan telah berkembang sangat pesat entah itu media yang di kemas dalam bentuk teknologi ataupun bentuk lainnya. Fungsi dari media sendiri adalah membantu siswa jauh lebih memahami suatu materi secara mudah.. Hal ini sejalan dengan pendapat Pike 1989 (dalam Sileberman, 2006), pembelajaran dengan media visual dapat meningkatkan ingatan 14 hingga 38 %. Bentuk penggunaan medai visual ini dapat kita aplikasikan dalam dunia bimbingan dan konseling bidang kariri adalah dengan media pohon karir dan pohon harapan. Menurut hasil penelitian dari Lestari dkk (2021) layanan informasi berbasis pohon karier dapat meningkatkan pemahaman rencana karier siswa. Sebelum berlangsung layanan BK berbasis pohon karier rata - rata hasil angket adalah 67,54 kategori sangat rendah. Setelah layanan diikuti oleh siswa, hasil angket menjadi rata - rata 76,97 kategori sedang. Melihat dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bawah penggunaan media pohon karir dirasa peneliti dapat membantu meningkatakan pemahaman peserta didik akan informasi peminatan sekolah lanjutan.
Pohon karir (Poka) adalah media bantu pengenalan pekerjaan dengan bentuk pohon dengan banyak cabang dan tiap cabang berisi satu pekerjaan sesuai dengan peminatan yang dipilih. Pohon karir akan membantu siswa dalam memilih karir sesuai jurusan yang sudah di ambil setelah lulus sekolah nanti. Berawal dari karir maka siswa akan mulai mencari sekolah mana yang dapat menemukan karirnya. Media pohon karir yang digunakan adalah media pohon karir yang telah sedikit di modifikasi yaitu berupa gambar pohon yang telah dibagi menjadi 3 kelompok sekolah lanjutan yaitu SMA dan SMK beserta jurusannya, kemudian di tiap daunnya terdapat pilihan pekerjaan yang ditempel sendiri oleh peserta didik. Media pohon karir yang telah menalami modifikasi ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap arah karir siswa kelas IX C di SMP N 1 Belik berupa terjadi peningkatan pemahaman siswa tentang pemilihan sekolah lanjutan yaitu dari 40% menjadi 84%.
(Media Pohon Karir BK SMPN 1 Belik)
(Media Pohon Harapan (Poha) kelas IX C)
(Pelaksanaan Layanan BK SMPN 1 Belik dengan bantuan media PoKa dan PoHa)
Kemudian media visual lainnya adalah menggunakan pohon harapan. Pohon harapan (PoHa) merupakan media berbentuk pohon tanpa daun yang nantinya daun itu akan diisi peserta didik dengan cita-cita mereka. Sedangkan Pohon harapan hanya sebagai bentuk penguatan yang dapat dipilih guru BK agar siswa berani untuk bermimpi dengan cara menuliskan mimpi dan harapannya terkait karir. Media berbentuk pohon ini dipilih karena filosofinya yaitu pohon akan terus tumbuh walau ia di ditebang dan akan meninggalkan tunas yang terus tumbuh. Hal ini kita ibaratkan dengan mimpi siswa yang diharapkan akan terus bertahan walau banyak rintangan menghadang. Penggunaan kedua media ini terbukti meningkatkan antusias siswa selalu meningkat tiap pertemuan berkat penggunaan media PoKa dan Poha.
Selain penggunaan media yang terbukti meningkatkan pemahaman dan antusian siswa dalam mengikuti layanan ada hal penting lainnya yang perlu diperhatikan yaitu cara Guru BK sendiri dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu Guru BK diharapkan dapat terus belajar, mandiri, aktif dan berinovasi agar dapat terus menciptakan layanan yang menarik dan membantu ketercapaian tugas pekembangan siswa secara optimal.
Sumber :
Melvin, Silberman. (2006). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif Bandung: PT. Nusamedia dan Nuansa
Muhammad Thayeb Manrihu. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Dep P dan K Dirjen PT PPLPTK