Lihat ke Halaman Asli

[ECR4] Ilalang dan Cintaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13398492411515261364

Sore menjelang ketika Asih melangkah meninggalkan kantor desa. Tugas tambahan membuat jadwal pulang molor dari semestinya. Sinar lembayung yang mulai berwarna jingga menyadarkan Asih untuk segera berkemas. Dia memeriksa kembali data terakhir sebelum mengatur dokumen-dokumen lalu meletakkannya didalam lemari.

Saat menutup pintu kantor desa, Asih melihat sekilas warga yang lalu lalang di jalan berbatu. Mereka menikmati keindahan sore di Rangkat. Meski tersenyum, dalam hati Asih merasa miris. Proposal perbaikan jalan di desa Rangkat sejak dua tahun yang lalu belum juga ada realisasi. Bolak balik mas Hans selaku kepala desa mengurus ke kabupaten namun belum juga ada tanggapan.

“Jangan patah semangat ya mas Hans, mungkin pejabat kabupaten terlalu sibuk hingga proposalnya belum juga di setujui..” Ucap Asih ketika mas Hans bersiap menuju kantor bupati.

“Semoga kali ini berhasil. Kalian doakan ya..” pesan Aa kades sebelum berlalu.

Asih asyik dalam lamunan hingga tak menyadari seseorang tengah memacu sepeda ke arahnya. Dia berhenti tepat di samping Asih yang terlonjak kaget.

“Mbak Ranti?” seru Asih. Ranti hanya tertawa membuat wajahnya semakin manis. Asih terpaku. Membayangkan tampilan Ranti dalam busana kebaya dan berdiri anggun di samping Aa Kades.

“Serasi..”gumam Asih.

“Apanya yang serasi, mbak Asih?”tanya Ranti sambil turun dari sepedanya.

“Oh, itu. Baju mbak Ranti, keren..serasi dengan warna jilbabnya...”

“Oh..”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline