Lihat ke Halaman Asli

[DEARPPA] Pusara Cinta

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14251773211745807932

Asih Rangkat

No. Peserta 17

Aku bukan perempuan sempurna yang ditakdirkan untukmu

Bersamaku, keluhku dan keluhmu bagai nyanyian tanpa akhir

Kata berbagi terasa menakutkan di antara perih kehidupan

Kata cinta yang dulu kita ikrarkan kini seperti dongeng antah berantah

Sumpah serapah bagai ejaan yang harus kita sempurnakan

Kedamaian tercipta saat kita berdua tak lagi mampu berbicara

Bahagia kita hanyalah saat kita tak bersua, saling melupakan

Dirimu enggan mengakuiku, demikian pula denganku

Tak ada kata sepakat meski seharusnya kita saling mendekap

Benarkah kita yang dulu saling jatuh cinta dan setia dalam janji?

Berjuta tanya terpendam ketika hati lelah dan menyepi sendiri

Tanpa ikatan hati mengapa di antara kita tak jua beranjak pergi?

Melepaskan diri agar tak saling menyakiti dan menambah luka kian perih

Bertahun pertanyaan yang sama tak mampu jelaskan duka

Penyesalan seperti candu yang tak jua memberi jera

Jiwa dan raga kita tak lagi seirama

Hatiku hampa

Penghambaan hidup yang terpaksa berakhir sia-sia

Belahan jiwaku (dulu ) telah tiada,

Hanya pusara pertanda cinta kita telah lama mati.

===============

14251774822144447455





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline