Lihat ke Halaman Asli

Belajar dan Mengajar Hidup Sederhana ( Bagian ke-2 )

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

iri dengan sebuah kesederhanaan

Waktu itu aku masih kelas 2 SD , ada seorang teman kelas baru pindahan dari sekolah lain dari jakarta.

Sebut namanya AL dan kebetulan keluarga AL tinggal di dekat rumahku.

Karena dekat rumah dan sering bermain ke rumahnya aku jadi akrab dengan AL dan keluarganya. Ada ibu AL . Ayah AL , mbak Sri ,

mbak Heni ,Mas pur , Mas Joko dan AL sendiri.AL sendiri adalah anak bungsu dan sangat di sayang oleh ibunya bahkan sangatdi manja.

AL memang anak manja ,kadang aku merasa iri dengan AL yang memiliki ibu sebaik AL.

Bagaimana tidak iri, kehidupan masa kecil AL dengan aku sangat berbeda jauh bahkan bertolak belakang.

Aku bangun subuh dan harus segera ke pasar untuk ikut mengais rizqi di keramaian pasar sedang AL masih terlelap tidur

dan kadang bangun kesiangan ketika hendak berangkat sekolah. setiap pagi AL sarapan disuapin ibu sedang aku

harus mencari sendiri dengan bekerja dulu di pasar membantu belanja dan membawa barang belanjaan di pasar baru aku

bisa sarapan pagi sekedar mengisi perutbiar tidak kosong. AL selalu berminyak wangi setiap berangkat sekolah sedang aku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline