Lihat ke Halaman Asli

Asih Rusmilaeni

Puisi itu sebuah keindahan

Sepucuk Surat dari Masa Lalu

Diperbarui: 24 Agustus 2020   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembar demi lembar menyeruak sebuah kisah.

Dan tangis tertahan dalam untaian cerita yang tak pernah terungkap.

mendekap malam disebuah puncak pegunungan untuk sekedar berbagi kisah.

Ketakutan pada sebuah teriakan dan amarah

kekecewaan tentang sebuah perjodohan yang tak tepat waktu.

Dan perguncingan di sebuah peradaban tentang harta yang berarak.

Tertunduk si gadis di kala itu

mencoba menggoreskan sepucuk surat dibalik diary tuannya

Jiwa yang terus berontak memaksanya berkelana di setiap malam pada sebuah mimpi-mimpi yang rapuhkan kodratnya.

Dan diapun terjatuh disebuah cerita yang tak seharusnya

Ribuan hari tak mampu jua sembuhkan pekat lukanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline