Lihat ke Halaman Asli

Asih Mustifah

perempuan 21 tahun

Mahasiswa Undip Beri Edukasi sekaligus Membagikan Masker dan Sabun Cuci Tangan kepada Masyarakat

Diperbarui: 18 November 2021   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: edukasi cuci tangan pakai sabun/dokpri

Angka Covid yang mulai menurun akhir-akhir ini membuat masyarakat semakin lengah dengan Protokol 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). banyak dijumpai di tempat umum seperti pasar, masjid, warung kelontong dan sebagainya masyarakat mulai lupa untuk menggunakan masker, fasilitas cuci tangan pun sudah mulai tidak terawat sehingga banyak tempat cuci tangan yang tidak memiliki sabun.

Penurunan angka covid seharusnya tidak membuat masyarakat menurunkan kewaspadaan dan melupakan prokes yang seharusnya di jalankan. Seperti yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (31/8/2021) turunnya level PPKM seharusnya tidak diikuti oleh euforia berlebih dan prokes harus tetap dijalankan.

Sejalan dengan perkataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mahasiswa UNDIP melihat kenyataan yang sama di lapangan khususnya di desa yang ditinggalinya. Prokes mulai kendor, fasilitas cuci tangan tidak lengkap dan mulai banyak diadakan kerumunan. Prokes yang tidak dijalankan bisa membuat kenaikan kembali angka covid.

Mahasiswa UNDIP kemudian mulai mendata fasilitas-fasilitas cuci tangan di desa yang tidak memiliki sabun untuk kemudian diberikan sabun cuci tangan, membagikan masker kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan untuk mencegah penularan covid-19 namun, CTPS sudah jarang dilakukan sehingga mahasiswa mengedukasi masyarakat akan pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun.

Edukasi dan pemberian sabun cuci tangan ditujukan kepada masyarakat Desa Kanding Kecamatan Somagede, Banyumas. Mahasiswa memberikan pengarahan pada kegiatan-kegiatan yang di laksanakan di desa bahwa sebelum memasuki area kegiatan diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu. Tempat-tempat yang tidak memiliki sabun cuci tangan didata dan kemudian dilengkapi fasilitasnya.

Pemberian sabun cuci tangan diharapkan masyarakat bisa efektif dalam kegiatan mencuci tangan dan bisa terhindar dari virus-virus berbahaya. Respon yang didapatkan dari kegiatan ini mendapatkan respon yang positif, masyarakat terbantu dengan adanya fasilitas sabun dikarenakan seringkali beberapa masyarakat yang ingin mencuci tangan kecewa tidak ada sabun yang tersedia.

Selain membagikan sabun cuci tangan mahasiswa UNDIP juga memberikan edukasi dan memberikan masker kepada anak-anak TPQ Masjid Jami Al - Barokah. Hal tersebut dilakukan karena banyaknya anak yang tidak menggunakan masker saat kegiatan belajar mengaji berlangsung.

Gambar 2: Pemberian masker kepada santri TPQ Masjid Jami Al - Barokah/dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline