Lihat ke Halaman Asli

Asif Isnan

guru honorer biasa

Nasi Bujang!

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

hari libur memang hari yang panjang, lebih panjang ketimbang jumlah celana dalamku yang bila disusun berderet memanjang. mungkin karena aku juga terobsesi rekor muri kali ya?. tapi biarlah, yang panjang biarlah memanjang dan yang pendek biar memendek.

tambah lagi hari libur itu, hari libut seorang BUJANG. telingaku teramat sensitif terhadap kata itu. ini bermula saat hari liburku yang biasa ini bermula dengan teman-teman yang tersisa di sini (asrama) -selain mereka yang pulang kampung tentunya-. pagi yang cerah sepatutnya tak berlalu dengan hanya termenung dalam kekhusyuan menatap laptop dikamar. dan aku sadar itu memang tak sepatutnya kulakukan mengingat tumpukan lemak yang semakin hari semakin banyak menumpuk diperutku. ' aku harus keluar ' bentakku dalam hati. namun ku urungkan niat mulia itu setelah melihat kesemua teman-temanku masih menggelapar bak ikan yang terdampar di jalanan. huuufff,,,,,ku putuskan tidur lagi, hingga beberapa saat kemudian salah seorang temanku mengajak makan pagi. perlu diingat, makan pagi seorang bujang mengandung arti jama', yaitu jama' antara makan pagi dan siang. atau bisa berarti pagi di sini adalah siang (entahlah, aku sendiri kurang paham ideologi seorang bujang).

aku dan tiga orang temanku menuju ke tempat biasa kami mangkal. yapsss,,,,demi apalagi kalo bukan demi sepiring 'NASI BUJANG'. sebenarnya aku sendiri sudah lama mangkal dengan mereka, walau tak terlalu sering. namun istilah NASI BUJANG rasanya baru kali ini kudengar. nama yang disematkan bagi menu yang terdiri dari nasi putih, terlur goreng, seiris mentimun dan satu cup kecil sambal terasi itu menyiratkan betapa teragis kehidupan seorang buajang. sebuah filosofi seorang bujang yang simpel, sesimpel menu ' nasi bujang '.

'bujang oh bujang'. aku sempat tertawa getir mendengarkannya. bukan itu saja, di kedai tempat kami mangkal itu ada juga sebuah poster unik. unik bukan apanya, melainkan nama benda yang dipromosikan itu secangkir kopi dengan nama ' kopi janda ', 'wooowww,,,,,luar biasa'. gumamku dalam hati.

menu nasi bujang dan minumnya kopi janda, bila ini menjadi menu andalan. ku pikir ini akan menjadi sebuah promosi bagi seorang bujang seperti kami untuk memperistri janda. atau bahkan sebaliknya, mendorong para janda untuk mencari 'berondong', para bujang tentunya,,,,,,hahahaha. hari yang tak terlalu buruk untuk membicarakan bujang dan janda.

tapi tulisan ini hanya sebatas opini dan hiburan saja, terlebih dalam memandang kehidupan dari sisi yang tak terduga. salam damai dari saya,,,,,,,peice !!!!!!!!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline