Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Hitam Dibuat Sendiri Oleh Sang Calon

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir disetiap Pemilukada disemua daerah di Indonesia ini selalu ada Kampanye Hitam yang bertaburan. Yang intinya menjelek-jelekkan pasangan tertentu dengan segala polah tingkahnya, sehingga terkesan pasangan tersebut menjadi teraniaya dan dizolimi.  Kampanye Hitam memang berdampak luar biasa, karena dapat mengangkat satu pasangan yang belum terkenal menuju popularitas yang tinggi. Hal ini tentu saja menjadi bagus sejalan dengan semakin tidak percayanya masyarakat dengan informasi-informasi yang diterima. Selain itu manusia Indonesia yang merasa dirinya semakin hari semakin pintar jadi selalu berfikiran untuk membalikkan informasi yang didapat dengan pemikirannya sendiri, bahwa dirinyalah yang tahu akan sesuatu yang ingin dia pilih.  Kondisi inilah yang membuat seorang calon baik pemilihan tingkat RT, RW, Bupati, Walikota, Gubernur bahkan Presiden sekalipun selalu menggunakan strategi ini. Membuat Kampanye Hitam untuk dirinya sendiri, yang akhirnya menciptakan bahwa dirinya yang bersih tersebut sekarang sedang teraniaya, sedang dizolimi dan sebagainya.

Beranekaragam jenis kampanye hitam yang dapat mengangkat popularitas seseorang, misalnya :

1. Membakar Posko Pemenangannya sendiri, sehingga timbul pendapat seolah-olah poskonya dibakar oleh kelompok lawan, dengan demikian dia adalah pihak yang dianiaya

2. Memberitakan bahwa dirinya dilarang ke Mesjid ini dan itu, dilarang melakukan kegiatan kemanusiaan ini dan itu, dilarang memasang poster di sini dan di situ, dan sebagainya, sehingga menimbulkan persepsi betapa sengsaranya ia

3. Membuat issue bahwa dirinya punya banyak isteri atau simpanan yang nantinya akan diklarifikasi oleh isterinya yang asli

4. Issue SARA, nah yang ini yang paling mumpuni jika digunakan sebagai black kampanye, karena kecendrungan masyarakat Indonesia yang sangat toleran dalam menjaga hubungan satu sama lainnya, membuat mereka semakin sayang kepada seseorang yang terkena issue SARA

Itulah mungkin sedikit pendapat saya yang agak berbeda dengan teman kompasianer lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline