Lihat ke Halaman Asli

Fobia Sosial Jangan Dianggap Sepele

Diperbarui: 8 Oktober 2018   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fobia.

Fobia berasal dari bahasa Yunani phobos yang artinya rasa takut. Fobia adalah gangguan kecemasan berupa rasa takut yang berlebihan dan tidak wajar kepada situasi atau suatu hal tertentu. 

Barangkali Anda pernah mendengar seseorang yang sesak nafas dan gemetar ketika dia sedang berada di dalam lift. Atau ada juga orang yang berteriak histeris ketika melihat seekor anak anjing yang lucu, Anda bahkan jadi tertawa geli.

Contoh lain, seseorang yang panik ketika dia sedang berjalan melintasi jembatan. Itulah fobia.

Jadi gejala utama fobia dapat terlihat saat seseorang merasa panik ketika melihat obyek-obyek tertentu, semisal balon, air, kucing, anjing, ketinggian, lift, ular, semut, laba-laba, kecoa, ulat, kutu, dan sebagainya.

Umumnya fobia terjadi di masa anak-anak, kendati dapat pula terjadi di saat dewasa. Munculnya fobia dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kehidupan sosial, pendidikan keluarga, dan genetik (keturunan).

Seseorang yang pernah tenggelam dapat menyebabkan fobia kepada air, disebut dengan hydrophibia, atau seseorang yang pernah terperangkap di dalam lift dapat menyebabkan ketakutan kepada ruangan tertutup dan sempit, atau disebut claustrophobia.

Rentetan peristiwa itulah yang menimbulkan trauma dan membentuk sugesti yang negatif. Dari situlah fobia terjadi.

Fobia kerap bisa merugikan dan menciptakan sesuatu yang negatif. Mereka yang fobianya berkaitan dengan pekerjaan, fobia bisa menghambat laju karier. Contoh lain, mereka yang fobia terhadap air, si fobia menjadi enggan untuk minum air. Padahal minum air sangat dibutuhkan untuk kesehatan.

Jangan sampai Anda, atau orang terdekat dikalahkan oleh fobia. Asalkan punya niat yang kuat, pasti fobia bisa diusir jauh-jauh dari kehidupan.

Terdapat banyak cara untuk memulihkan fobia. Salah satunya dengan menggunakan metode flooding. Dalam metode ini seorang pasien dihadapkan terus menerus justru terhadap obyek penyebab fobianya. Mereka yang ketakutan dengan gelap, malah dia dikurung di ruangan gelap selama beberapa waktu sampai mereka tidak takut lagi dengan ruangan gelap.

Terapi lainnya adalah hipnoterapi. Terapi ini dilakukan dengan cara menggali alam bawah sadar untuk mengetahui apa penyebab ketakutan, lantas kemudian melenyapkan trauma dari alam bawah sadar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline