Lihat ke Halaman Asli

Membentuk "Cashless Society" Tidaklah Mudah dan Butuh Waktu Panjang

Diperbarui: 1 Oktober 2018   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembayaran tol secara elektronis, titik awal menuju Cashless Society (bogordaily.net)

Masih teringat di ingatan kita, betapa beberapa waktu lalu, jika Anda atau teman, lingkungan Anda yang harus membawa sekian gepok uang tunai untuk membeli sepeda motor atau kulkas misalnya. Namun kini hal yang merepotkan itu nampak sudah mesti semakin menghilang. Sekarang Anda tidak lagi harus repot membawa sekian gepok uang tunai, cukup Anda membawa kartu, kartu elektronik, baik itu kartu kredit atau kartu debit. Praktis, tinggal gesek saja. Transaksi pun tuntas.

Dari contoh tersebut dapatlah disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sekarang sudah mulai berubah. Perubahan itu adalah merupakan hasil dari campur tangan Bank Indonesia tentang uang elektronik pada tahun 2009 lalu. Nah, untuk memperluas dan mendorong penggunaan uang elektronik itu, maka lima tahun kemudian, di tahun 2014, Bank Indonesia lantas mencanangkan GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai).

Pencanangan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, lembaga pemerintah, dan pelaku bisnis untuk menggunakan sarana pembayaran dengan non-tunai. Lihat saja sekarang sistem pembayaran non-tunai sudah diimplementasikan untuk pembayaran pembelian makanan atau minuman, jalan tol, tiket kereta, dan sebagainya.

Adapun rencana pemerintah untuk mencapai cashless society itu di tahun 2020 dan menamakan program itu "Go Digital Vision 2020".

Hembusan kencang visi itu dapat nampak pada keputusan pemerintah untuk memberlakukan pembayaran elektronik di semua pintu tol jalan di bulan Oktober 2017.

Sementara sistem cashless society ini sudah jauh-jauh hari dicanangkan di negara-negara lain. Belgia di tahun 2014 yang paling getol menerapkan sistem ini, lalu diikuti negara-negara Perancis, Kanada, Inggris, dan Swedia.

Melongok ke Asia, Cina adalah yang pertama yang sepenuhnya melepaskan sistem uang tunai. Hal itu disebabkan karena adanya pengawasan kontrol internet yang ketat oleh negara. Di negara dengan penduduk terbesar di dunia ini sistem non-tunai cepat merambat dan cepat diadopsi oleh banyak orang. Sekarang untuk membeli koran atau majalah, makan siang atau malam, belanja di toko mereka menggunakan aplikasi Alipay dan WeChat Pay.

Keuntungan

Barangkali awam yang mendengar sistem ini ingin bertanya-tanya apakah keuntungannya melakukan transaksi dengan non-tunai ini?

1. Praktis.

Dari segi keamanan, bayar non-tunai lebih aman dan praktis saat melakukan transaksi ketimbang memakai uang tunai. Dari segi kepraktisan, karena non-tunai hanya menggunakan kartu (chip based) atau lainnya (server based). Bila tunai, cenderung mesti membawa setumpuk uang yang memakan banyak tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline