Lihat ke Halaman Asli

Minyak Ikan Efektif untuk Penyakit Jantung?

Diperbarui: 18 September 2018   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/barretthooverd

Minyak ikan merupakan ekstrak lemak dari ikan. Minyak ikan bisa dikonsumsi dengan memakan ikan langsung atau juga melalui suplemen.

Minyak ikan banyak mengandung asam lemak omega 3 yang berguna untuk kesehatan. Ikan-ikan yang banyak mengandung asam lemak omega 3 itu adalah menhaden, trout, herring, sarden, ikan teri, bluefish, mullet, sturgeon, tuna, makarel, dan salmon.

Di dalam suplemen minyak ikan biasanya ada sedikit mengandung vitamin E. Dapat pula dikombinasikan dengan vitamin A, B1, B2, B3, C, D atau dengan zat besi dan kalsium.

Minyak ikan ini umumnya digunakan untuk banyak kondisi kesehatan, namun yang tersering adalah untuk masalah sistem darah dan jantung. Sebagian orang memakai minyak ini untuk menurunkan trigliserida, yaitu lemak yang berkaitan dengan kolesterol, atau untuk menurunkan tekanan darah.

Sebelumnya selama ini ilmiah membuktikan bahwa minyak ikan merupakan suplemen yang berguna sebagai penurun trigliserida, sehingga bisa mencegah stroke atau penyakit jantung jika digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Penelituan demi penelitian terus dilakukan. Dalam sebuah studi terbaru, menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan tidaklah efektif untuk membantu kardiovaskular pada diabetes atau untuk serangan jantung.

Studi tersebut membuat kesimpulan bahwa suplemen yang mengandung asam lemak lemak omega 3 dari ikan tidak membantu mencegah serangan jantung.

Studi yang diikuti oleh lebih dari 15.000 mereka yang penderita diabetes serta tidak mempunyai riwayat penyakit kardiovaskular tersebut dimuat di dalam New England Journal of Medicine.

Louise Bowman, peneliti utama dari Oxford University mengatakan, "Acak percobaan jangka panjang menunjukkan kalau suplemen minyak ikan tidak efektif mengurangi risiko penyakit jantung pada penderita diabetes", katanya.

Penelitian yang diacak itu, setengah partisipan diberikan kapsul omega 3 dan setengahnya lagi diberikan pil plasebo yang mengandung minyak zaitun. Semua peserta partisipan tidak mengetahui apa maksud dari penelitian itu.

Selama kurun waktu tujuh tahun, lantas mereka diteliti secara tertutup dan menghasilkan suatu kesimpulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline