Lihat ke Halaman Asli

Petugas Kebersihan adalah Seorang Pahlawan

Diperbarui: 31 Juli 2018   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: merdeka.com

Apabila Anda mendengar kata "pahlawan" apa yang kemudian muncul di benak. Apakah itu orang-orang yang berjuang atau berperang melawan penjajah untuk mengusir si angkara murka, lalu orang tersebut mengorbankan segalanya bahkan gugur di medan laga?

Atau bisa jadi Anda berpikir tentang seorang pahlawan olahraga yang telah mengharumkan nama negara, dan sebagainya. Namun, benak seseorang dengan lainnya bisa sama, bisa pula berbeda.

Mungkin ada juga di antara Anda ada yang sama dengan saya, bagi saya seorang pahlawan adalah Pak Mamad, seorang tukang sampah yang bertugas memunguti, mengangkut sampah setiap hari dari pemukiman perumahan.

Hari masih terasa pagi sekali serta orang-orang kebanyakan belum juga bangun dari peraduannya, kita dapat melihat mereka yang berseragam oranye (dan seragam lainnya di tempat Anda) petugas kebersihan dengan membawa gerobak sampah, pengki, sapu lidi dan alat kebersihan lain sudah memulai kegiatannya.

Bahkan seusai matahari tenggelam di sore hari masih kita perhatikan mereka menyapu jalanan, mengelilingi komplek perumahan mengambil kantong-kantong sampah yang digantung di pohon-pohon depan rumah atau di pagar depan. 

Mereka memasukkan sampah tersebut ke gerobak dan sudah pasti berbau tidak sedap. Beruntung para petugas kebersihan di negara-negara lain (yang sudah maju) mereka menggunakan truk-truk pengangkut sampah atau bila alat teknologi terbaru persampahan mereka gunakan, tenaga manusia bisa lebih tergantikan.

Bayangkan jika petugas kebersihan yang sudah berusia lanjut namun terpaksa tetap bertugas demi mencari nafkah?

Dari antara orang yang lebih beruntung hidupnya, tak sedikit yang menganggap remeh kehidupan orang-orang seperti Pak Mamad. Coba tanyakan Pak Mamad, apakah pekerjaan mereka merupakan suatu cita-cita mereka? 

Diperkirakan tak ada seorangpun dari petugas kebersihan tersebut yang menjawab bahwa pekerjaan itu cita-cita mereka. Mereka hanya menjawab mereka melakukan pekerjaan itu karena terpaksa untuk menghidupi keluarganya dan tidak mendapat pekerjaan lainnya.

Coba Anda sedikit membayangkan, andai tidak ada mereka para penyapu sampah. Apa yang terjadi? Yang ada adalah sebuah pemandangan, pemandangan yang penuh sampah plastik, botol-botol, kain, barang-barang rongsok, kertas dan sebagainya.

Jika tidak ada mereka, sampah dari rumah kita, bekas masakan dapur, makanan sisa, sayur. Semua akan dikerubungi lalat-lalat hijau, semut, ulat, bahkan tikus, bila tidak diambil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline