Lihat ke Halaman Asli

Risiko Ibu Hamil yang Terkena Flu Babi

Diperbarui: 26 Juli 2018   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lagizi.com

Beberapa waktu lalu dunia dikejutkan dengan suatu wabah yang disebut dengan Flu Burung. Seperti mungkin Anda ketahui selain istilah Flu Burung Anda juga mengenal apa yang dinamakan Flu Babi. Perbedaan keduanya bahwa, jika Flu Burung itu berasal dari virus H5NI sedangkan Flu Babi berasal dari virus H1N1.

Merunut pada kejadian tahun lalu, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2017 dilaporkan empat orang meninggal akibat wabah Flu Babi di negara Myanmar yang kemudian jumlah korban bertambah menjadi 10 orang meninggal.

Sebenarnya wabah Flu Babi sudah menyerang Myanmar sejak sepekan sebelumnya. Yangon sebagai ibukota Myanmar merupakan daerah yang paling banyak terpapar wabah Flu Babi. Toko-toko masker di Yangon menjadi laris manis.

Setahun sebelumnya, di Brazil dikabarkan ribuan orang meninggal karena wabah ini. Wabah ini menimbulkan kecemasan, apalagi saat itu Brazil sedang dilanda krisis politik, keadaan ekonomi lemah, wabah zika juga menyerang Brazil. Pula saat itu bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade Rio 2016.

Dua contoh wabah yang menyerang Myanmar dan Brazil tersebut membuktikan bahwa Flu Babi sudah menjadi persoalan global dan sudah lama.

Adalah sejak bulan Juni 2009 WHO menyatakan bahwa Flu Babi adalah penyakit menular dan menjangkiti ribuan orang di seluruh dunia. Sejak Juni 2009 hingga sekarang prevalensi Flu Babi sudah menjangkiti 171 negara dan menyebabkan lebih dari 20.000 orang meninggal secara global.

Flu Babi dan ibu hamil

Berkaitan dengan wabah Flu Babi, patut Anda ketahui apakah flu itu dapat berisiko terhadap seorang ibu yang sedang hamil.

Menurut penelitian pemerintah Amerika Serikat, ibu hamil yang terinfeksi Flu Babi memiliki risiko mengalami sakit berat, bahkan bisa sampai meninggal dunia. Itulah sebabnya ibu hamil yang terdeteksi gejala Flu ini harus mendapat obat antiviral lebih cepat daripada pasien biasa.

Hal itu tidak terlalu mengherankan sebenarnya. Sebab terkena flu biasa saja, ibu hamil bisa menderita gangguan lebih berat dibanding perempuan yang tidak hamil. "Itulah opini kami setelah melihat bukti dari kasus wanita hamil yang sakit dan dirawat di rumah sakit," ujar Dr. Denise Jamieson, dari US Centres for Disease Control and Prevention (CDC). Dalam jurnal Lancet, peneliti ini melaporkan proporsi kematian pada wanita hamil akibat Flu Babi cukup besar. Studi itu berdasarkan kematian enam dari 45 kematian ibu hamil terkait dengan Flu Babi yang dilaporkan CDC pertengahan 2009.

Jamieson mengatakan, wanita hamil yang diduga terkena influenza sebaiknya segera menghubungi dokter. Agar efektif, minumlah obat antiviral kurang dari 48 jam. Dianjurkan agar ibu hamil mendapatkan vaksin flu secepatnya. Yang jelas, saat wanita hamil terkena influenza, kondisinya bisa lebih parah dibandingkan dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline