Aries Susanti Rahayu, gadis manis kelahiran Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah 23 tahun lalu, terbilang berwajah baru di dunia olahraga panjat tebing. Aries baru bergabung di pelatnas, tepatnya sejak April 2017.
Gadis cantik ini langsung menjadi juara pada seri piala dunia di Chongqing, Cina di bulan Mei 2018. Kegesitannya memanjat di nomor speed menjadikan Aries salah satu andalan Indonesia di Asian Games 2018.
Aries mendapat julukan "spiderwoman" berkat raihan emasnya di seri piala dunia 5-7 Mei lalu di Cina. Aries mencatat waktu 7,51 detik mengalahkan atlet putri panjat tebing Rusia, Elena Timofeeva yang mencatat waktu 9,01 detik.
Apa reaksi Aries mengenai julukan"spiderwoman" yang diberikan oleh para netizen itu?
"Terserah yang memberi julukan. Spiderwoman itu sebenarnya untuk seluruh tim Indonesia, bukan hanya Aries" katanya, di sela penyambutan oleh Menpora Imam Nahrawi di bandara internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, sepulang dari Chongqing.
Ketika ditanya apakah hasil Chongqing tersebut memengaruhi persiapan Asian Games? Aries menjawab bahwa persiapan untuk Asian Games masih sama yaitu bekerja keras, berlatih yang benar dan jangan puas dengan prestasi sekarang, prestasi lain juga harus dikejar.
Aries menilai kekuatan tim Indonesia sekarang sudah setara dengan tim-tim lain di Piala Dunia panjat tebing di Cina dan Rusia. Persaingan di Asian Games datang dari Kazakhstan, Iran dan Cina, sedang di level dunia datang dari Perancis, Rusia.
Rekor dunia panjat tebing nomor speed saat ini adalah 7,32 detik dipegang bersama Julia Kaplina (Rusia) dan Anouck Jaubert dari Perancis. Aries ingin membidik pemecahan rekor tersebut.
Catatan waktu terbaik Aries adalah 7,39 detik yang dicatat dari seri Piala Dunia panjat tebing di Rusia pada 21-22 April 2018.
"Saya masih ingin fokus Asian Games, juga masih ingin berlatih untuk Olimpiade" terang Aries.
Berlatih di bulan puasa