Lihat ke Halaman Asli

Ammdes Bakal Diproduksi Massal Awal 2019

Diperbarui: 12 Agustus 2018   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

otomotif.kompas.com

Ammdes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) - demikian Departemen Perindustrian menginisiasi - direncanakan masuk sesi produksi massal di awal 2019, mendukung perkebunan dan aktivitas pertanian di pedesaan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Ammdes yang bakal diproduksi massal merupakan hasil dari prototipe ketiga, serangkaian uji coba sudah dilakukan, termasuk di antaranya soal perizinan di Departemen Perhubungan.

Menurut Airlangga, izinnya sekarang sedang diurus dan direncanakan bulan November ini keluar. Menperin mengatakan itu di saat acara pembukaan GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2018 dan peluncuran Ammdes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) di ICE BSD City, Tangerang, Kamis, 2 Agustus.

Airlangga juga mengatakan rencana produksi kendaraan multiguna itu akan ditinggikan dari semula hanya 3.000 unit menjadi 9.000 - 15.000 unit per tahun.

Produksi massal bakal dimulai di Januari 2019. Makanya Menperin juga mengundang secara khusus Menteri Desa.

Tentang suku cadangnya, ketersediaannya cukup banyak di pasaran. Distributornya juga ada. Harganya ditargetkan berkisar Rp 65 juta - Rp 70 juta, belum aksesorisnya.

Mobil pedesaan ini berbahan bakar jenis Euro 2 atau Biodiesel 20.

Produksi Ammdes bakal dikerjakan oleh PT KMWI (Kiat Mahesa Wintor Indonesia), yang mana sekarang sudah bekerjasama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri sebagai pemasoknya.

Para pemasok tersebut sebagian besar ialah IKM (industri kecil dan menengah).

Saat ini, industri kecil dan menengah sudah mampu menghasilkan 184 jenis komponen atau sama dengan 70 persen dari nilai harga Ammdes. Untuk ke depannya, kemampuan supply akan ditingkatkan.

Airlangga menjelaskan, bahwa pengembangan Ammdes adalah sejalan dengan semangat Nawacita untuk membangun negara dari pinggiran, dan mewujudkan ekonomi mandiri dengan menggerakkan sektor strategis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline