Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Meraih Perunggu

Diperbarui: 15 Juli 2018   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.bola.com

Seluruh pemain Timnas U-19 Indonesia tak dapat menahan tangis sesaat Indonesia dipastikan kalah di laga semifinal lawan Malaysia pada hari Kamis (12/7) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. 

Semangat menggebu suporter dan skuad Timnas Indonesia sejak awal penyisihan dimana kita hanya kalah satu kali dari Thailand menempatkan Indonesia di posisi runner-up grup dan berhak melawan Malaysia sebagai juara grup B di semifinal.

Bola baru saja bergulir dari kick-off babak pertama berhadapan dengan Harimau Malaya di semifinal, Saddil Ramdani yang membawa bola masuk ke kotak penalti dilanggar pemain Malaysia. Alhasil, wasit menunjuk titik putih, penalti untuk Indonesia.

Indonesia unggul terlebih dahulu 1-0 berkat eksekusi penalti ketika pertarungan belum juga berjalan sampai 1 menit. Adalah Egy Maulana Vikri yang baru saja terbang selama 20 jam dari Polandia untuk memperkuat Timnas mengecoh kiper Malaysia lewat sepakannya.

Malaysia sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol dari Muhammad Syaiful, namun semangat kubu Garuda Muda tidak kendor sampai akhir pertandingan, alhasil laga harus diakhiri dengan adu penalti karena kedudukan 1-1 tidak berubah.

Di menit ke-80 Egy Maulana Vikri mengalami kesakitan pada kakinya dan tidak bisa bermain hingga harus keluar lapangan tergantikan rekannya. Tampak Egy menangis. Entah karena tidak dapat bermain sampai akhir laga atau karena kakinya sakit?

Indonesia pun harus menelan pil pahit dikalahkan Harimau Malaya dengan hasil akhir adu penalti 3-4. 

Para pemain, Egy dkk menatap, menangis oleh kenyataan ini, juga rakyat Indonesia.

Setelah selesai laga, suporter Indonesia melakukan aksi pelemparan botol air mineral kepada para pemain Harimau Malaya. 

Aksi tersebut berbuah sangsi. Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) akan menjatuhkan sangsi kepada Indonesia, sekjen AFF mengatakan bahwa sangsi adalah merupakan wewenang dari AFC. 

AFC sementara harus menunggu dulu laporan dari Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) terkait insiden tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline