Lihat ke Halaman Asli

Ashri Riswandi Djamil

Belajar, belajar, dan belajar

Dewi's Inner Child

Diperbarui: 14 Februari 2023   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dewi duduk di taman sambil menatap ke atas ke langit yang biru. Sinar matahari menyinari wajahnya dan membuatnya merasa hangat di dalam. Dia merasakan angin berhembus lembut di wajahnya dan meniupkan daun-daun di sekelilingnya. Dia merasakan kebahagiaan dan kebebasan seperti saat masih kecil.

Dewi sering merasa stres dan lelah dari kehidupannya yang sibuk dan tanggung jawabnya yang berat. Namun hari ini, dia memutuskan untuk memulihkan kembali jiwanya yang lelah dengan menghubungi anak kecil dalam dirinya, yang selama ini terabaikan. Dia berpikir untuk kembali melakukan kegiatan yang dulu dia sukai, seperti bermain dan bersenang-senang.

Dewi merenung tentang masa kecilnya.dewi kecil,  dia selalu senang bermain dengan teman-temannya di taman dan selalu punya banyak energi. Namun seiring bertambahnya usia, dia mulai merasa tertekan dan kurang bebas. Dia mulai mengkhawatirkan masalah-masalah yang belum terjadi dan membiarkan kekhawatirannya mempengaruhi hidupnya.

Dewi memutuskan untuk berbicara dengan dirinya sendiri yang masih kecil dan mengenali kebutuhan emosionalnya yang terabaikan. Dia merasa bahwa dia memerlukan waktu untuk bersantai dan menikmati kehidupan seperti anak kecil. Dia memutuskan untuk mengambil cuti dari pekerjaannya selama seminggu dan menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan yang dia sukai, seperti bermain game, menonton film, dan membaca buku.

Selama seminggu tersebut, Dewi merasa sangat bahagia dan bebas. Dia merasa seperti anak kecil lagi, dan kekhawatirannya hilang jauh. Dia merasa seperti hidupnya kembali diarahkan ke arah yang benar. Setiap pagi, dia pergi ke taman dan menikmati udara segar, berjalan-jalan, dan merasakan kebahagiaan. Dia menyadari bahwa dia selama ini telah mengabaikan kebutuhan emosionalnya yang penting dan penting bagi kesehatan mentalnya.

Setelah seminggu, Dewi kembali ke pekerjaannya dengan semangat baru dan energi yang meningkat. Dia menyadari bahwa dia harus terus merawat dirinya dan mengingat untuk tidak mengabaikan anak kecil dalam dirinya. Dia berjanji untuk terus melakukan kegiatan yang dia sukai dan tidak terlalu terbebani oleh kehidupan dan tanggung jawabnya.

Dewi sekarang merasa lebih bahagia dan mempunyai perspektif yang berbeda tentang hidupnya. Dia menyadari bahwa meskipun hidupnya sibuk dan penuh tekanan, tetap penting untuk mengambil waktu untuk dirinya sendiri dan tidak melupakan kebahagiaan yang sederhana seperti anak kecil.

Dalam mengambil waktu untuk merawat kebutuhan emosionalnya, Dewi telah mengembalikan inner child-nya yang telah terabaikan. Dia merasa lebih utuh dan siap untuk menghadapi hidupnya dengan kepala tegak dan senyum yang berseri-seri. Dewi sekarang lebih memahami pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidupnya dan menikmati setiap momen yang diberikan. Dia tidak lagi terjebak dalam kekhawatiran dan stress yang membuat hidupnya terasa berat.

Dewi juga menyadari bahwa menghubungi inner child tidak hanya membantunya untuk merasa lebih bahagia dan seimbang, tetapi juga membantunya untuk lebih kreatif dan produktif dalam hidupnya. Ketika ia terhubung dengan anak kecil dalam dirinya, dia bisa berpikir lebih kreatif dan mencari solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah.

Kini Dewi sering mengajak anak-anaknya bermain di taman dan menikmati keindahan alam bersama. Dia juga merasa lebih dekat dengan mereka dan dapat lebih memahami dunia mereka. Dia belajar untuk tidak mengabaikan kebutuhan emosional anak-anaknya dan memastikan mereka juga dapat menikmati masa kecil mereka sebaik mungkin.

Inner child memang seringkali terabaikan dalam hidup yang sibuk dan penuh tekanan. Namun, seperti yang Dewi alami, menghubungi inner child bisa membantu untuk menjaga keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, kita perlu merawat inner child kita dan menikmati hidup kita dengan cara yang lebih bahagia dan seimbang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline