Lihat ke Halaman Asli

Ashri Riswandi Djamil

Belajar, belajar, dan belajar

Menjadi Pembaca yang Lebih Baik

Diperbarui: 28 Januari 2021   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

Tahukah anda Harry S Truman (Presiden Amerika ke -- 33) pernah berkata: "Tidak semua pembaca adalah pemimpin, tapi semua pemimpin, membaca."

Ada alasan mengapa membaca buku itu sudah ada bahkan ribuan tahun lalu. Karena itu berfungsi. Membuatmu lebih pintar, cerdas, dan lebih empatik. Membuatmu sadar diri, dan juga menghibur.

Apalagi yang kita inginkan? Membaca adalah salah satunya. Dan kebanyakan kita malas membaca buku, apalagi saat ini orang-orang lebih tertarik membaca di gawai. Dan e book. Tidak ada yang salah dengan itu semua. Selama bukan membaca update status orang lain di sosmed atau membaca cuitan twitter orang lain. Itu bukan termasuk membaca. Menurut pandangan saya sih.

Membaca adalah aktifitas yang sebenarnya banyak diinginkan orang untuk bisa konsisten melakukannya. Membaca buku itu walau terlihat membosankan. Biasanya bagi yang tidak suka baca sih. Tapi sebenarnya dalam pikiran terdalam orang-orang, mereka, kita ingin sekali dapat membaca buku secara kuntinyu. Namun lagi-lagi terlalu banyak alasan yang kita buat. Sehingga seolah kesibukan apapun itu menjadi tameng untuk alasan kurangnya waktu membaca. Padahal hanya malas dan tidak ada kemauan untuk mau membaca. Sesederhana itu.

Kalau kebiasaan membaca itu mulai kita bangun, maka membaca satu buku misalnya selama seminggu sudah bisa, maka kita akan membaca lebih banyak buku lagi dan lagi. Dan seterusnya sampai-sampai, kita merasa ada yang hilang jika sehari saja tidak membaca. Sakit kepala.

Jika kita sudah banyak membaca buku, akhirnya banyak tahu, dan banyak hal keren yang kita ketahui dan memperkaya wawasan. Yang mana tidak akan kita dapatkan jika tidak ada waktu untuk membaca. Semua itu akan menjadikan kita menjadi pembaca yang baik, dan membaca buku yang lebih baik. Karena kita semua tahu tidak semua orang membaca semua buku yang ada di dunia ini. Pasti punya kategori tersendiri. Jenis buku apa yang disuka. Ada juga buku yang penting untuk dibaca tanpa harus menyukai topiknya tapi penting untuk diketahui. Misalnya buku tentang parenting. Itu perlu terutama bagi yang berkeluarga. Namun kenyataannya banyak pasangan yang kurang suka membaca buku itu. Lebih baik membaca novel. Well tidak salah juga. Buku fiksi juga perlu dan menghibur.

Bukan berarti buku non fiksi itu tidak menghibur juga. Nanti anda akan merasakannya sendiri. Percaya deh.

Nah disini saya sedang belajar untuk menjadi pembaca yang lebih baik. Menarik jika kita bisa mengikuti beberapa tips dari Mark Manson penulis buku "The Subtle Art of Not Giving a F*ck". Buku Best seller pertamanya. Dan sudah diterjemahkan ke berbagai Bahasa salah satunya Bahasa Indonesia. Silahkan baca sendiri bukunya.

Mark memberikan tips yang sederhana tapi tidak sesederhana kedengarannya. Eits jangan merengut dulu kawan. Mari kita bahas satu persatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline