Lihat ke Halaman Asli

Ashri Riswandi Djamil

Belajar, belajar, dan belajar

Seni Menyendiri, tapi Tidak Kesepian

Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seni menyendiri (Sumber: www.pexels.com)

Saya yakin bahwa kita semua pada suatu saat dalam hidup kita pernah mengalami kesepian sampai taraf tertentu. Setidaknya saya mengalaminya beberapa tahun lalu.

Saya berpikir bahwa orang lain tidak dapat memahami saya dan meskipun saya selalu di kelilingi oleh anggota keluarga dan teman-teman saya merasa kesepian, saya merasa tidak ada yang peduli atau bahkan mencintai saya. Terdengar akrab?

Sekarang untuk memperjelas, menjadi kesepian tidak sama dengan sendirian. Menurut definisi kesepian adalah kesedihan yang disebabkan karena seseorang tidak punya teman. Tetapi kenyataannya orang mengalami kesepian bahkan ketika mereka memiliki teman.

Anda juga mengalami kesepian dalam hubungan atau persahabatan Anda. Sementara itu, sendirian berarti sendiri, dan percayalah, tidak ada yang lebih memenuhi dari itu, tapi kita akan membahasnya nanti.

Saat ini saya hidup sendiri, dan tidak pernah mengalami kesepian. Mengapa? Mari saya jelaskan. Saya menyadari bahwa saya merasa kesepian setiap kali saya memiliki harapan dari orang lain, dan ketika harapan ini tidak terpenuhi, boom!, kesepianpun datang dalam hidup saya.

Saya merasa kesepian karena saya berada di lingkungan yang salah dan teman-teman saya tidak dapat benar-benar memahami pikiran dan impian saya dan ketika mereka tidak mendukung saya, boom!, kesepian akan mengetuk pintu saya lagi. Tetapi alasan utama mengapa saya merasa kesepian adalah karena saya tidak cukup mencintai diri sendiri, sesederhana itu.

Saya menunggu orang lain memberi saya cinta yang harus saya berikan kepada diri saya sendiri, saya menunggu orang lain menghargai saya ketika saya tidak menghargai diri saya sendiri, saya menunggu orang lain mendukung saya ketika saya tidak mendukung diri saya sendiri. Dan ketika mereka tidak ada, saya merasa kesepian.

Pada hari di mana saya memahami ini, hidup saya berubah. Saya tidak lagi menunggu orang lain untuk mencintai saya, menghargai saya atau mendukung saya, meskipun saya menghormati orang yang melakukannya.

Saya belajar menjadi pendukung diri saya sendiri dan sangat mencintai diri saya sendiri, tidak ada yang bisa menawarkan saya cinta yang lebih besar. Dan saya tidak sedang berbicara tentang cinta yang egois atau narsistik, itu beracun.

Ilustrasi sendiri (Dokumentasi pribadi)

Saya berbicara tentang cinta diri "Self love" yang pantas kita dapatkan tetapi lupa untuk kita miliki sendiri, atau yang kita tidak tahu bagaimana memberi kepada diri kita sendiri.

Hari ini orang merasa kesepian lebih dari sebelumnya dan menderita depresi yang kemudian membuat mereka berpikir untuk bunuh diri. Saat ini orang menggunakan "suka" dan "komentar" sebagai cara untuk mengukur seberapa besar perhatian orang lain terhadap mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline