Lihat ke Halaman Asli

cerita 1

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerita 1

Hanya maaf yang bisa lidah ini rangkai

Untukmu yang kubiarkan menatap langit sendiri

Kulakukan semua itu bukan karena ku benci

Bukan pula karena kehadiran yang lain

Maafkan aku yang telah tega meninggalkanmu

Meski hanya dengan satu alasan

Aku ingin kau berkembangtiap waktu

Maafkan aku

Kuingin kemajuanmu

Kuingin kau jauh lebih baik seperti yang dulu

Maafkan aku

Adanya aku disisimu tak menjadikanmu lebih baik

Tak membuatmu lebih berkembang

Tak merubahmu menjadi lebih hebat

Pujian, kekaguman dan ketakjuban

Tak pernah lagi kudengar

Sejak adanya aku di sisimu

Maafkan aku untuk kesekian kalinya

Kuharap kau tak merasa sakit hati

Kuharap pula kau tak membencimu

Meskipun kutahu itu harapan yangmustahil

Percayalah,,,

Hatiku untukmu

Ku kan terus menanti, mencari dan setia mendengar

Tuk setiap kabar keberhasilanmu

Di sini,,,,ditempatku berdiri kini..

Untukmu yang Terkasih

Yang telah membesarkan namaku

Meski aku belum bisa membalasnya…..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline