"Tenangkan dirimu", berikut kata hati Ra Mus. Saat sedang menyendiri, detak jantung terus berdebar, seperti tampak cemas. Menyendiri kadang kurang bagus bagi siapapun, apa lagi pada saat yang sama sedang dihantam banyak masalah.
Syukur-syukur kalau tetap tenang. Palingan depresi akut. Pada gilirannya melakukan sesuatu yang ada di luar nalar sehat. Melakukan apapun. Yang penting menurut benar. Padahal keliru. Sangat keliru.
Untung Ra Mus dididik menjadi manusia penuh adab. Ketika ada secuil masalah ia hadapi dengan penuh kedewasaan. Ia bergerak dan bangkit. Itulah Ra Mus, ciri macam manusia ideal yang tak takut atas segala tantangan.
Bagi Ra Mus, menghadapi daripada tantangan, meskipun ia sendiri tidak tahu apa nanti endingnya, adalah sebuah peluang besar membuka pintu keberhasilan. Pecundang, penakut, adalah lari sebelum ia kalah dalam peperangan. Itulah Ra Mus.
Keyakinan bahwa do'a yang ia senandungkan di setiap sepertiga malam merupakan cara dia menghaturkan segala aduan. Ia yakin, semua aduan yang ia bungkus melalui manifestasi syukur diiringi munajat, cepat atau lambat akan terwujud dalam dunia kehidupan.
Dalam mewujudkan mimpinya, ia yakin, setiap air yang dituangkan ke gelas yang karatan, sementara gelas itu tidak dibersihkan, lalu sama sekali tidak ada upaya untuk membersihkannya, maka menurutnya semua itu adalah sia-sia.
Memang benar, setiap ada keinginan, lalu dari setiap keinginan itu tidak dilakukan sebuah perencanaan, kemudian dilanjutkan pada tataran aplikasi, berapa pun besarnya impian tersebut adalah sebuah keanehan. Dimungkinkan pula, impian itu tidak bakal berhasil.
Harus banyak belajar pada orang besar, yang sukses menjadi milyarder. Pencetus KFC, Kolonel Sanders, misalnya. Awalnya ia dihadapkan pada semacam tantangan begitu besar. Dibully, dicacimaki, direndahkan dan bahkan mengalami penolakan saat ia menawarkan resepnya kurang-lebih 1000 kali penolakan.
Namun, ia tidak mudah mengeluh dan menyerah begitu saja. Tidak seperti karakter pecundang yang menyerah sebelum kalah dalam peperangan. Meskipun kegagalan hingga ratusan kali ia terimanya.
Apa yang terjadi, di usia 1953 M ia mulai merintis bisnisnya dan berhasil diberi nama Kentucky Fried Chicken atau KfC. Restoran itulah yang berkembang sangat pesat dan akhirnya menjadi salah satu franchise makanan cepat saji terbesar di seluruh dunia.