Lihat ke Halaman Asli

Konflik dan Pendidikan Islam

Diperbarui: 5 Desember 2023   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

Sosiologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Bahrul Munib S.H.i,.M.Pd.I

Disusun Oleh:

Ashila Nabil Sabrina (221101010069)

A. Latar Belakang

Dalam konteks pendidikan islam, peran partisipatif dari para anggota pendidikan sangat penting untuk mendorong kreativitas dan inovasi guna mencapai tujuan organisasi. Namun, partisipasi tersebut dapat menimbulkan konflik di antara anggota organisasi karena perbedaan pandangan, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama terkait implementasi kebijakan organisasi.

Umumnya, orang cenderung menghindari konflik, meskipun konflik sendiri merupakan bagian alami dari interaksi manusia di berbagai situasi, termasuk dalam konteks organisasi. Pentingnya memahami bahwa konflik bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya, tetapi sebagai aspek penting yang dapat memengaruhi kemajuan organisasi.

Pandangan bahwa konflik dapat menyebabkan kegagalan pencapaian tujuan dan perpecahan organisasi seharusnya diubah menjadi pemahaman bahwa konflik merupakan elemen yang dapat memberikan dorongan bagi kemajuan organisasi. Oleh karena itu, penanganan konflik menjadi suatu keahlian penting dalam pengelolaan organisasi.

Islam mengajarkan bahwa konflik seharusnya dilihat sebagai suatu peluang untuk mencapai kedamaian daripada sebagai sumber permusuhan. Mengelola konflik dengan baik dapat menghasilkan dampak positif, seperti mencegah frustasi dan stres, menghindari kebencian antar sesama, serta memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan prestasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline