Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan global yang terjadi di berbagai negara termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang cenderung lebih rentan terhadap risiko kesehatan karena mengalami perkembangan tubuh yang cepat sehingga diperlukan asupan zat gizi yang cukup. Akan tetapi, kebutuhan gizi tersebut sering diabaikan oleh para remaja sehingga meningkatkan risiko munculnya berbagai masalah kesehatan seperti kejadian anemia pada remaja putri (rematri). Menurut Kemenkes RI (2018) prevalensi anemia terbilang cukup tinggi, yaitu pada usia remaja 15-24 tahun sebesar 32% artinya diperkirakan sebanyak 3-4 remaja dari total 10 remaja mengalami anemia.
Menurut World Health Organization (WHO), anemia didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh berada di bawah normal. Kejadian anemia pada remaja putri (rematri) akan berdampak pada kesehatan dan prestasi sekolah. Selain itu, remaja putri (rematri) yang terkena anemia dalam jangka waktu yang lama akan berisiko terkena anemia pada saat hamil yang dapat menyebabkan tumbuh kembang janin tidak optimal sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi saat kehamilan, persalinan, hingga kematian ibu dan anak.
Berdasarkan permasalahan di atas, mahasiswi KKN TIM I UNDIP atas nama Ashiilah Yekti Wuryani mengajukan program monodisiplin berupa pemberian edukasi kepada remaja putri (rematri) karang taruna di RW 3 Dusun Brongosongan Desa Sidorejo, Sukoharjo, Jawa Tengah. Metode yang digunakan berupa pemberian materi secara interaktif dengan mengangkat tema Sambut Masa Remaja Bebas Anemia ‘SAMARA’. Edukasi tersebut membahas seputar pengenalan anemia, mulai dari pengertian, klasifikasi anemia, penyebab, gejala anemia, dampak anemia, upaya pencegahan anemia pada remaja putri (rematri), dan pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Selain pemberian edukasi, para peserta juga mendapatkan sebuah leaflet yang berisikan rangkuman materi yang disampaikan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 13 Januari 2024 bertepatan di salah satu rumah warga di RW 03. Kegiatan ini diikuti oleh 25 remaja putri dari RW 3. Kegiatan edukasi ini disambut dengan baik oleh para remaja putri (rematri) di Karang Taruna tersebut ditunjukkan dengan peserta memiliki antusiame yang tinggi dan mendengarkan dengan seksama selama kegiatan berlangsung.
Dengan adanya edukasi mengenai anemia pada remaja putri (rematri) dan pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja putri (rematri) guna mencegah terjadinya anemia.
Penulis : Ashiilah Yekti Wuryani (Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing KKN :
1. Ir. Denis, S.T., M.Eng
2. Drs Hartono, M.T.
3. dr. Farmanditya Eka Putra, M.Si.Med, Ph.D
Lokasi KKN : Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H