Lihat ke Halaman Asli

Scurvy: Penyakit Langka yang Disebabkan Kekurangan Vitamin C

Diperbarui: 21 November 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengertian Penyakit Scurvy

Menurut Pranoto & Rosmiati (2021), kekurangan vitamin C dapatmenimbulkan beberapa gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejala ring ditandai dengan kelelahan, nyeri otot, rentan terhadap stres dan infeksi,sedangkan gejala berat menyebabkan penyakit scurvy. 

Penyakit scurvy adalahpenyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan membentuk osteoblas sehinggamenyebabkan osteoporosis. Selain itu, penyakit scurvy juga bisa menyebabkanperdarahan pada gusi.

Penyebab serta Gejala Penyakit Scurvy

Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan asupanvitamin C. Penyakit Scurvy sebagaimana penjelasan dari Byard (2019), yaitu"penyakit yang diawali dengan adanya ketidakmampuan manusia dalammensintesis vitamin C akibat kekurangan enzim gulonolakton oksidase." 

Gejala awal penderita scurvy ini didiagnosis klinis seperti gusi membengkak, sesaknafas, gigi lepas, mudah stress, dan terjadinya infeksi. Gejala awal yangditimbulkan akan muncul pada satu sampai tiga bulan sejak terjadinya kekuranganvitamin C pada sang penderita. Selain itu, di beberapa kasus lain juga munculgejala seperti nyeri pada kaki dan otot, kesulitan dalam berjalan, serta kelelahanyang spontan dan tidak seperti biasanya.

Scurvy dapat diderita oleh siapa saja. Dilansir dari artikel alodokter.comterdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih resiko terkenapenyakit scurvy ini, yaitu diantaranya sebagai berikut.

1. Menerapkan pola makan atau diet yang minim akan asupan vitamin C.

2. Dalam kondisi hamil atau menyusui sehingga membutuhkan kadar asupanvitamin C yang lebih.

3. Dalam kondisi pengobatan yang dapat menimbulkan rasa tidak nafsu makan,seperti kemoterapi.

4. Memiliki penyakit gangguan makan, seperti anoreksia nervosa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline