Bismilahirrohmanirrohim......
Assalamu'alaikum Kompasianer! Alhamdulillah... saya masih diberi kesempatan untuk ber-ide sehingga tugas saya insyaallah cukup mudah untuk direalisasikan, Amin. Hahaha.....Di kesempatan yang penuh berkah ini (amin), saya mempost pengalaman pribadi tentang perpaduan wisata modern dan wisata lokal yang cukup top di daerah pesantren saya karena kebetulan lokasinya berada di jalur alternatif pantai utara yang jika musim mudik tiba, pinggiran jalan dipenuhi oleh pengendara yang sekedar melepas penat selama perjalanan. Sekaligus ini adalah pengalaman saya saat sebelum perpisahan sekolah. Ya, WBL punya cerita haru bersama YPPPi. Al-Fathimyah, khususnya Robi'ah Room tercinta, hiks hiks..... ehem!
Wisata Bahari Lamongan atau yang lebih akrab di sapa WBL ini secara geografis terletak di kec. Paciran (paciranMania!!!) kabupaten Lamongan Jawa Timur. Menurut sumber web resmi WBL sendiri, wisata ini dibuka perdana pada tanggal 14 November 2014. Bicara tentang sejarah, Wisata Bahari Lamongan dibangun di lokasi yang dahulu dikenal dengan nama Pantai Tanjung Kodok. Kenapa? Karena pada tanjung nya berdiri gagah sebuah batu karang raksasa menyerupai bentuk kodok yang duduk menghadap laut. Ingat, Ini bukan dongeng kutukan pangeran yang ada di cerita anak-anak.
Ketika saya sampai lokasi, ini sebenarnya bukan hal baru untuk saya. Karena memang saya hanya orang lokal jadi sudah biasa jika hanya lewat. Tapi kali ini dengan segenap semangat yang membumbung saya akan menceritakan dengan sangat lebay sesuatu yang spektakuler dan hanya disini tempatnya. Sesuatu yang amat besar yaitu, kepiting! Eits tunggu dulu, saya belum selesai. Yang saya maksud adalah pintu masuk obyek wisata ini dihiasi patung kepiting raksasa dengan capit terbuka. Gaya arsitektur ini sangat mendukung lokasi karena berdiri tepat dibalik laut. Wih.... kebayang gak sih? Widih..... . Tak lama setelah menghadapi kepiting, Angin tak akan lama mendorong saya untuk segera masuk wisata ini.
Kalau sudah masuk itu artinya, ticketing sell. Pada waktu itu, saya mengunjunginya tepat weekend. Alhasil per person dikenakan biaya yang cukup terjangkau, hanya Rp 80.000. Beda lagi jika misalnya hari itu jatuh pada antara senin-jum'at, Rp 60.000 per person. Minim budget kan? Iya dong, sesuai dengan kantong anak pesantren njehhh. Langsung saja setelah itu saya dan rombongan (iya gak sendiri lah) menuju rute pertama, welcome the Kitty House alias Rumah kucing. Tambahan sedikit, disini bukan hanya ada wahana permainan saja tetapi ada education seputar animals dan insect khususnya kucing dan kupu-kupu. Disini kita ditunjukkan beberapa spesies kucing dunia dan mendapatkan info tentang kehidupan kucing dengan ciri dan keunikan sendiri. Satu yang menyita perhatian saya. Dia adalah Sphynx, kucing nyaris tidak berbulu yang berasal dari Kanada
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju Arena Ketangkasan, Video Game, Bioskop 3D dan Rumah Sakit Hantu. Disini kami hanya lewat saja (kecuali bioskop 3D). Kenapa? Karena kami punya misi. Misi kami bersama hanya akan masuk di beberapa wahana. Kenapa lagi? Karena dengan jangka waktu sesingkat itu takkan bisa memasuki semua wahana yang disediakan berjumlah 42 wahana, begitu.Waktu menunjukkan angka 10.00 WIB. Lumayan menyengat untuk daerah pesisir. Kami pun tiba di wahana Speed Wheel. Ini yang telah kami tunggu-tunggu. Cumi-cumi raksasa begitu kami menyebutnya terlihat seakan sangat mengerikan, wuohhh.... tangan delapanya-nya siap membawa kami terombang-ambing. Benar saja setelah itu tak ada satupun dari kami yang sehat wal'afiat setelah turun wahana. Hahaha.... jika teringat, jadi senyum sendiri.
Seperti melewati lorong waktu nan gelap, kami masuk wahana Rumah Kaca atau Planet Kaca. Di dalam kami harus menyusuri labirin cermin demi menemukan jalan keluar. Karena semua dinding adalah cermin raksasa gak heran jika kami sering terjebak dan akhirnya Jduakk!!! menabrak pantulan diri sendiri. Nah, disinilah letak keseruannya. Yang tadi teriak-teriak kini harus konsen mencari jalan. Hahahaha...... seperti itu.
Kemudian kami mampir sebentar di Arena Playground Pantai. Disini semua mulai berpencar. Ada yang menuju wahana lain, selfie di pinggir laut, dan sekedar duduk melepas kepenatan. Di arena ini terdapat beberapa wahana yang bisa kita masuki. Sayangnya diberlakukan biaya tambahan untuk Flyng Fox dan Ride Camel. Tentu saja meskipun merogoh kocek, wahana ini luar biasa seru. Flyng fox akan membawa anda mengarungi tinggi nya tempat meluncur tepat diatas laut, wow! Dan Ride Camel akan menemani perjalanan anda menyusuri pinggir pantai seakan anda berada di Timur Tengah.Tepat pukul 14.00 WIB kami tiba di Area Laut. Wah, saya punya incaran disini. Bukan mengincar pemuda yang sedang memancing di dermaga pemancingan lho ya.... tapi dua dari beberapa wahana berbau air. Yep, Sepedah Air dan Sky Jet. Widih... saking semangatnya saya tuh, sampai pengunjung menatap heran kearah saya. Benar-benar masih jelas ingatan saya saat itu.
Hari semakin sore dan waktunya untuk pulang. Sebelum kami menginjak gerbang keluar kami berfoto di area Texas City Camp. Suasana Texas sangat terasa disini. Mulai dari patung peraga orang hindia, rumput yang menambah citra (wahahaha... bahasa darimana tuh?!) dan rumah-rumah kayu khas Texas. Tentunya banyak permainan didalam rumah texas, sayangnya kami hanya lewat dan harus segera keluar dan pulang.