Lihat ke Halaman Asli

Moh. Ashari Mardjoeki

Senang baca dan tulis

Beda "Dasar Pemikiran" Barat dengan Para Leluhur Bangsa Indonesia

Diperbarui: 8 April 2020   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsuf Barat memang sering bertarung pemikiran. Menariknya pertarungan itu bisa menghadirkan aliran-aliran filsafat.

Albert Camus pernah menuliskan pemikirannya "Aku Berontak Maka Aku Ada." Pandangan itu yang rupanya diamalkan kaum frustrasi yang banyak menghina dan berbuat tak pantas agar dapat perhatian dari yang berkuasa saat ini.

Mungkin Karto Soewirjo, DN Aidit dan Soeharto boleh disebut juga ikut amalkan pandangan Camus.

Berbeda dengan ajaran---filosofi, para leluhur Bangsa Indonesia umumnya.

Bahwa manusia sejak lahir dipastikan sudah "merasa ada karena KeberadaanNYA, tanpa Yang Ada Aku Tidak Ada."

Sejak awal-awal "peradaban berpikir" para filsuf Barat selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru.

Sedang para leluhur Bangsa Indonesia mengarahkan pada perilaku mencapai kesempurnaan hidup dalam realita kehidupan dengan cara selalu menyempurnakan yang sudah sempurna. Agar yang sempurna tetap abadi kesempurnaannya dengan  menyempurnakan KesempurnaanNYA yang Sempurna.

Terimakasih kepada yang sempat baca tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline