REVOLUSI SPIRITUAL
Gerpol, usaha jatuhkan pemerintah
Mau tidak mau harus diakui bahwa Presiden Jokowi harus mengalami hal yang sama seperti Bung Karno. Keduanya memerintah dalam kepungan gerpol parpol-parpol dan ormas yang ingin segera menjatuhkannya dengan segala cara.
Perbedaannya. Bung Karno ingin dijatuhkan karena ideologi dan juga karena ada kepentingan kekuatan dari luar yang berebut mempengaruhinya.
Sedang Presiden Jokowi ingin dijatuhkan oleh sisa-sisa orba yang tidak mau disingkirkan begitu saja. Juga oleh para mafia dan para pengkhianat negara yang terdiri dari para pengemplang pajak dan para penjual aset negara yang tidak mau kehilangan "lahan" tempat mendulang harta rakyat Indonesia yang sangat berharga dan melimpah.
Presiden Jokowi juga ingin dijatuhkan oleh kaum---barisan, sakit hati yang frustrasi. Yaitu oleh mereka yang merasa jadi tokoh pejuang reformasi 1998, tetapi sama sekali tidak "dilirik" oleh Presiden Jokowi.
Orba dan bahaya laten nekolim
Bisa jadi mereka yang masih bermental orba, para mafia, para pengkhianat negara, para pengemplang pajak dan para penjual aset negara itulah yang dulu mungkin disebut sebagai "nekolim" oleh Bung Karno.
Nekolim itulah yang paling layak disebut sebagai bahaya laten negara yang sesungguhnya. Umat beragama di Indonesia mutlak harus menempatkan nekolim identik dengan dajal yang akan selalu menggerogoti NKRI dari dalam dan dari luar.
Pada zaman Now, nekolim dan dajal tidak perlu dimusuhi atau dilawan oleh Bangsa Indonesia. Melainkan harus dikenali gerak-geriknya dan kemudian cukup hanya dilumpuhkan.
Negara-negara saling bergantung.