REVOLUSI SPIRITUAL
NKRI harus terselenggara atas dasar Pancasila. Tanpa Pancasila, negara yang ada bukan NKRI. Jangan mimpi NKRI akan tetap ada. Jika Bangsa Indonesia tidak mampu menyempurnakan keberadaan Pancasila.
Artinya. NKRI seperti kehilangan daya hidup atau nyawa. Kalau hanya punya logo berupa burung garuda Pancasila tanpa makna. NKRI seperti negara yang asal berdiri tanpa tujuan. Seperti negara yang disuruh ada. Kalau Bangsa Indonesia tidak mengerti hakikat dasar negara—Pancasila.
Tidak mengerti makna Pancasila, Bangsa Indonesia pasti tidak akan pernah tahu cara yang benar yang dikehendaki para pendiri negara. Tidak pernah akan tahu apa yang disebut dasar negara. Tidak tahu apa maksud "Ketuhanan Yang Maha Esa" sila pertama dari Pancasila.
Tidak tahu apa maksud "Perikemanusiaan Yang Adil dan beradab" sila kedua dari Pancasila. Tidak tahu apa maksud "Persatuan Indonesia" sila ketiga dari Pancasila.
Tidak tahu apa maksud "Kerakyatan yang dipimpin hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan, sila keempat dari Pancasila. Dan tidak tahu apa maksud "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat" sila kelima dari Pancasila.
Dan juga pasti tidak akan pernah tahu apa yang harus dikerjakan dan dicapai oleh setiap rezim pemerintah NKRI . Meskipun dalam pembukaan UUD ’45 sudah tertulis tujuan bernegara.
Presiden Jokowi mengerjakan yang tidak dikerjakan presiden-presiden sebelumnya
Masa pemerintahan Presiden Jokowi, agaknya mempunyai kesempatan—tugas, yang sangat khusus dan luar biasa menentukan. Demi kelangsungan mengabadikan NKRI yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta.
Tugas yang sangat mendasar yang harus dikerjakan Presiden Jokowi adalah yang belum pernah dikerjakan oleh rezim-rezim sebelumnya, yaitu:
—Sedang menyempurnakan keutuhan NKRI. Dengan mewujudkan NKRI yang merupakan satu kesatuan keluarga bangsa; satu kesatuan semangat perjuangan membangun NKRI; dan bersama-sama berjuang untuk membangkitkan kepedulian nasional agar setiap warga negara termuliakan oleh negara dan kebangsaannya. Tersirat dari nawacita.