Lihat ke Halaman Asli

Moh. Ashari Mardjoeki

Senang baca dan tulis

Gerpol Ala Yusril Ihza Mahendra?

Diperbarui: 20 September 2016   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Setahu dan seingat penulis. Istilah gerilya politik atau "gerpol" disampaikan pertama kali oleh Bung Karno.  Ketika Bung Karno menyadari bahwa banyak kebijakan yang diambil ternyata sulit atau terhambat ketika dilaksanakan dan terpaksa harus segera mengambil kebijakan yang lain yang sesungguhnya tidak dikehendaki.

Menurut pendapat penulis berdasar pengalaman  sebagai orang awam. Yang disebut “gerpol” adalah suatu kegiatan mempengaruhi pemerintah agar mengambil kebijakan tertentu demi kepentingan pihak yang mempengaruhi.

Menurut pendapat penulis berdasar pengalaman. Apapun bentuk kegiatan yang mempengaruhi—menekan, kebijakan pemerintah kalau bertujuan bukan demi kepentingan pemerintah dan rakyat adalah gerilya politik.

Gerpol di zaman Bung Karno. Sejak Proklamasi sampai Bung Karno ditumbangkan. Suasana politik di dalam dan luar negeri penuh gejolak—dinamika, tidak menentu. Penuh dengan manuver-manuver politis untuk memaksakan suatu kebijakan yang harus diambil oleh presiden demi kelangsungan hidup bernegara.

Gerilya politik sebagai epilog peristiwa G30S PKI. Berhasil memaksa Bung Karno mengeluarkan Super Semar yang melidungi Pak Harto dalam melaksanakan tugas yang diperintahkan dalam Super Semar itu sendiri.

Gerilya politik di zaman Pak Harto, berhasil memaksa Indonesia melepaskan pulau Simpadan dan Lingitan kepada Malaysia.

Gerilya politik di zaman Pak Habibie. Presiden seperti dibiarkan sendirian.  Poros nasional yang dimotori Amien Rais berhasil menggandeng Gus Dur, Megawati dan Akbar Tanjung untuk bersama-sama berbenah diri dan pura-pura ada saling pengertian untuk menyikapi—memanfaatkan, reformasi.  “Dunia internasional” berhasil memaksa Indonesia merelakan TimorLeste lepas dari NKRI.

Gerilya politik di zaman Gus Dur  berhasil memaksa presiden mengeluarkan dekrit yang tidak masuk akal, membubarkan MPR. Agar presiden bisa dilengserkan dan diganti secara konstitusional.

Gerilya politik di zaman Bu Mega berhasil mengamandemen UUD’45 dan memermalukan putri proklamator tersebut dihadapan bangsanya.

Gerilya politik di zaman Pak SBY.  Pihak yang berkepentingan berhasil mengeluarkan Ibu Sri Mulyani dari kabinet Pak SBY.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline