Lihat ke Halaman Asli

Asham

Menulis Karya untuk Kehidupan Abadi

Penggunaan Partikel "Mi" Bahasa Sehari-hari Evi Masamba

Diperbarui: 12 Oktober 2018   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Kota Masamba. Foto: Asham

Orang Sulawesi pada umumnya sering menambah partikel 'mi' ketika berbicara. Penambahan kata 'mi' merupakan kebiasaan orang Sulawesi secara turun temurun. Penggunaan kata 'mi' juga akrab terdengar di Kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, tempat kelahiran seorang bernama Evi Anggraini,  yang namanya tenar dalam beberapa tahun terakhir. 

Bahkan nama kota kelahirannya dinisbatkan kepadanya. Evi kini dikenal dengan nama Evi Masamba. Pembahasan Evi bukan hal utama dalam tulisan ini, fokus penulis adalah penggunaan bahasa pertikel 'mi' dalam bahasa sehari-hari.

Penggunaan kata 'mi' terkadang membuat orang lain terkecoh. Apalagi, jika orang itu. Pertama kali menginjakkan kakinya di Sulawesi.

Kekeliruan seseorang dalam menangkap pesan yang disampaikan lawan bicara sering terjadi akibat penambahan partikel 'mi'.

Peristiwa dalam menangkap pesan sering terjadi. Ketika seseorang dipersilakan orang lain untuk makan. Contohnya seseorang berkata, 'Makan mi' (dalam bahasa ini terkandung makna perintah untuk makan). Akan tetapi, orang yang mendengarnya, seakan diperintah untuk memakan makanan siap saji, seperti mie instan, mie ayam, mie goreng dan 'mie' lainnya.

Atau orang lain menangkap perintah 'makan mi' seolah-olah mengajak orang lain untuk makan 'mie'. Padahal yang disajikan bukan 'mie'. Tetapi ikan, daging dan semacamnya. Tanpa ada 'mie'

Sebagaimana dikutip dari, www.wikiwand.com/id/ Partikel MI adalah kata imbuhan. contohnya dalam kalimat "makan mi", partikel mi bermakna mempersilakan, tetapi dalam kalimat lain, misalnya " besar mi", partikel mi berubah fungsi sebagai penegasan kalau orang/benda yang dimaksud telah besar (dewasa).

Dalam kalimat lain, misalnya "jadi satumi" partikel 'MI' kembali berfungsi sebagai penegasan jika benda/orang telah menjadi satu, beda dengan kalimat lain seperti "ambil mi" dimana MI berfungsi kembali untuk mempersilakan orang mengambil barang/benda.

Mi ini juga bisa diterjemahkan menjadi Saja, Sudah, Telah, ataupun -Lah, tergantung cara pemaikaian partikel mi, dan saat ataupun situasinya.

Bahasa Melayu Makassar terdiri dari 4 Dialek :

Dialek Bone, Dialek Palopo-Toraja, Dialek Parepare dan Dialek Kota

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline